Logo Bloomberg Technoz

Hal ini mengakibatkan “kelebihan kapasitas secara bertahap dan struktural” dan makin ketatnya persaingan. Perusahaan menambahkan bahwa harga produk nikel dan litium turun “dramatis” tahun lalu sementara pasar kobalt dan tembaga juga bergejolak.

Harga logam baterai belum mengalami pemulihan yang berarti setelah anjlok tahun lalu, sementara secara global para penambang, smelter, produsen baterai, dan pembuat mobil masih berupaya mengatasi kelebihan stok yang menyumbat rantai pasokan.

Huayou mengatakan tingkat persediaan produk litium naik lebih dari 3.900% tahun lalu, sedangkan untuk produk tembaga dan nikel masing-masing melonjak 61% dan 55%.

Namun, perusahaan China ini memperkirakan pasar akan secara bertahap beralih ke restocking yang stabil pada tahun ini.

Harga logam baterai yang “wajar” saat ini dapat membantu meningkatkan kinerja biaya bahan terner, kata perusahaan tersebut. Tren pengembangan kendaraan listrik dengan kepadatan energi tinggi dan jarak tempuh yang jauh dapat mendukung permintaan baterai nikel, katanya.

Perusahaan menambahkan bahwa proyek nikel Huafei, Huayue, dan Huake di Indonesia kini telah berproduksi, sementara proyek bijih litium Arcadia di Zimbabwe juga telah beroperasi.

Perusahaan, yang memasok ke perusahaan-perusahaan termasuk Tesla Inc dan Contemporary Amperex Technology Co Ltd (CATL),  menambahkan bahwa mereka akan fokus pada “menerobos” pasar Jepang dan Korea Selatan, sambil menjajaki peluang di Eropa dan Amerika.

(bbn)

No more pages