Logo Bloomberg Technoz

Won Korsel Terpuruk Paling Dalam, Rupiah Melejit di Asia

News
24 March 2023 17:56

Uang kertas 50.000 won Korea Selatan. (SeongJoon Cho/Bloomberg)
Uang kertas 50.000 won Korea Selatan. (SeongJoon Cho/Bloomberg)

Chester Yung - Bloomberg News

Mata uang Asia kompak melemah terhantam keperkasaan dolar Amerika menyusul kewaspadaan para pemodal yang semakin tinggi terhadap risiko dari krisis perbankan di AS jelang akhir pekan, kecuali mata uang Indonesia rupiah yang mencatat penguatan di atas 1% pagi ini setelah pasar libur 2 hari.

Sinyal yang dilempar oleh The Federal Reserves, bank sentral AS, bahwa ada prospek kenaikan bunga lebih lanjut direspon negatif oleh pelaku pasar. Pemodal pesimistis tentang prospek ekonomi dan memperkuat pandangan bahwa Fed harusnya memangkas bunga acuan sebelum tahun ini berganti.

Mata uang valuta Asia mayoritas melemah karena kekhawatiran investor terhadap situasi Amerika (Bloomberg)

Indeks dolar AS melanjutkan penguatan dua hari berturut-turut ke posisi 102,59 pada pukul 11:32 WIB, Jumat (24/3/2023). Sedangkan indeks yang mengukur kekuatan valuta Asia terhadap dolar, Bloomberg Asia Dollar Index tercatat melemah 0,3%. 

“Kebanyakan mata uang diperdagangkan dengan pelemahan kecuali rupiah yang tengah mengejar penguatan menghadapi dolar AS,” komentar Mitul Kotecha, Head of Emerging Market Strategy di TD Securities.