Logo Bloomberg Technoz

Rentan Terimbas Rupiah, Industri Farmasi RI Terus Terbelit Impor

Pramesti Regita Cindy
06 April 2024 17:00

Obat-obatan. (Sumber: Bloomberg)
Obat-obatan. (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GP Farmasi) mulai waswas dengan perkembangan depresiasi nilai tukar rupiah, yang dipastikan bakal menekan sektor industri yang 90% bahan bakunya masih tergantung dari impor tersebut.

Direktur Eksekutif GP Farmasi Elfiano Rizaldi mengatakan pelaku industri farmasi terus mencermati perkembangan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), dan berharap situasi pelemahan mata uang Garuda tidak berkepanjangan.

“Pasti akan ada efek dan dampaknya. Efeknya ke farmasi itu —jika pelemahan rupiah ini berkelanjutan dan bertahan lama— akan berdampak kepada industri farmasi karena saat ini masih impor 90% bahan baku,” ujarnya kepada Bloomberg Technoz, akhir pekan.

Bahan Baku Lokal

Terkait dengan masih tingginya ketergantungan impor untuk bahan baku industri farmasi, Elfiano mengatakan sebenarnya pelaku sektor tersebut sudah mulai menjalankan program substitusi bahan baku impor dengan material lokal.