Logo Bloomberg Technoz

Sambut Libur Lebaran, Rupiah Ditutup Paling Kuat di Asia

Ruisa Khoiriyah
05 April 2024 16:45

Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah berhasil menguat menutup sesi perdagangan terakhir sebelum libur panjang Lebaran sampai 8 hari ke depan. Pada perdagangan Jumat (5/4/2024), rupiah menjadi valuta Asia dengan penguatan terbesar di kawasan meskipun data cadangan devisa Maret memperlihatkan penurunan terdalam sejak Mei lalu.

Para pelaku pasar domestik terlihat lebih optimistis menyambut libur panjang mulai pekan depan di tengah penantian global atas data ekonomi penting Amerika nanti malam, dengan melakukan pembelian besar di pasar saham maupun surat utang.

Optimisme itu juga sebagian didorong oleh perkembangan terakhir kesaksian empat menteri kabinet di depan sidang Mahkamah Konstitusi hari ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,45% ke level 7.286,88. Sedangkan imbal hasil surat utang negara terpantau turun di mana tenor 2Y terkikis 0,9 bps ke 6,341%, lalu tenor 10Y juga turun 1,8 bps ke level 6,654%.

Rupiah ikut terungkit nilainya dan mempertahankan penguatan sepanjang hari ini sampai akhirnya ditutup menguat 0,28% ke level Rp15.848/US$, penguatan terbesar di Asia hari ini. Kurs tengah Bank Indonesia, JISDOR, juga ditutup menguat menyambut libur Lebaran di Rp15.873/US$.

Penguatan rupiah menutup pekan perdagangan berlangsung di tengah pergerakan mayoritas mata uang Asia yang juga menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Di belakang rupiah, rupee India juga menguat 0,2%, lalu baht Thailand 0,14%, dolar Taiwan dan Singapura masing-masing menguat 0,07% dan 0,05%. Juga yuan Hong Kong yang menguat 0,09%.