Logo Bloomberg Technoz

Pekan Ini, Rupiah dan Mata Uang Asia Remuk di Hadapan Dolar

Hidayat Setiaji
06 April 2024 10:30

Pekerja menghitung dolar AS di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Senin (1/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pekerja menghitung dolar AS di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Senin (1/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan kemarin. Namun secara mingguan, mata uang Ibu Pertiwi masih merah.

Pada Jumat (5/4/2024), US$ 1 setara dengan Rp 15.848 kala penutupan perdagangan pasar spot. Rupiah menguat 0,28% dibandingkan hari sebelumnya.

USD/IDR (Sumber: Bloomberg)

Akan tetapi, rupiah masih melemah 0,2% sepanjang pekan ini. Depresiasi rupiah sejalan dengan mata uang utama Asia lainnya.

Secara mingguan, yen Jepang, won Korea Selatan, dolar Taiwan, baht Thailand, ringgit Malaysia, dolar Hong Kong, hingga peso Filipina melemah masing-masing 0,2%, 0,43%, 0,54%, 0,55%, 0,48%, 0,04%, dan 0,59%.

Dolar AS mendapat kekuatan dari rilis data ketenagakerjaan terbaru. US Bureau of Labor Statistics melaporkan, ekonomi Negeri Paman Sam menciptakan 303.000 lapangan kerja non-pertanian (non-farm payroll) sepanjang Maret. Ini menjadi angka tertinggi dalam 10 bulan terakhir dan jauh di atas ekspektasi pasar yang memperkirakan di angka 200.000.