Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Terkapar, Akankah Ekspor CPO Diuntungkan?

Dovana Hasiana
03 April 2024 12:40

Pohon kelapa sawit di Kalimantan Tengah./Bloomberg-Muhammad Fadli
Pohon kelapa sawit di Kalimantan Tengah./Bloomberg-Muhammad Fadli

Bloomberg Technoz, Jakarta — Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) mengatakan pelemahan rupiah hingga ke level nyaris mendekati Rp16.000/US$ memberikan dua dampak terhadap kinerja perdagangan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO).

Pertama, pelemahan rupiah bisa menguntungkan ekspor CPO. Apalagi, saat ini kinerja ekspor masih melemah imbas penurunan permintaan serta kondisi ekonomi negara importir.

“Kalau rupiah melemah maka harga dalam negeri akan naik, ekspor bisa diuntungkan. Memang saat ini ekspor agak melemah karena memang permintaan menurun karena kondisi ekonomi negara importir,” ujar Ketua Umum Gapki Eddy Martono ketika dihubungi, Rabu (3/4/2024).

Kedua, di sisi lain, kalangan pengusaha CPO juga bakal mendapatkan tambahan biaya operasional dari pelemahan rupiah. Apalagi, mayoritas pupuk untuk produksi CPO masih mengandalkan impor, kecuali untuk pupuk Nitrogen.

Pupuk berkontribusi setidaknya sebesar 20% dari biaya operasional. Dengan demikian, pelemahan rupiah bakal berkontribusi terhadap penambahan beban operasional.