Logo Bloomberg Technoz

Harga Emas Cetak Rekor Terus, Saatnya Beli atau Jual?

Ruisa Khoiriyah
22 March 2024 09:55

Karyawan menunjukkan emas imitasi di salah satu butik emas Antam di Jakarta, Jumat (2/2/2022). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menunjukkan emas imitasi di salah satu butik emas Antam di Jakarta, Jumat (2/2/2022). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pergolakan dinamika pasar global yang berepisentrum pada prospek suku bunga Amerika Serikat (AS) telah menyulut lonjakan harga emas dunia menyentuh level rekor termahal sepanjang sejarah dan berimbas pada kenaikan harga emas domestik yang diproduksi oleh PT Aneka Tambang Tbk. 

Harga emas dunia sempat menyentuh level rekor di US$2.200 per troy ounce, tertinggi sepanjang masa, ketika bank sentral AS memastikan akan ada penurunan bunga acuan tahun ini yang seketika menggerus nilai dolar AS. Ketika dolar AS lemah, emas meroket. Dinamika global itu pun turut mengerek harga emas Antam semakin tinggi.

Harga emas Antam menyentuh level termahal sepanjang sejarah senilai Rp1.219.000 per gram, Kamis (21/3/2024), sudah naik 5,2% year-to-date atau bila dibandingkan harganya pada akhir tahun lalu yang sebesar Rp1.159.000 per gram. Sementara harga beli kembali (buyback) yaitu acuan harga ketika seseorang hendak menjual emas miliknya ke Antam dibanderol di Rp1.111.000 per gram, naik lebih tinggi sebesar 8,07% year-to-date. Akhir tahun lalu, buyback price emas Antam masih di kisaran Rp1.028.000 per gram.

Setiap kali harga emas pecah rekor, pertanyaan umum yang sering melintasi para pemilik dana adalah: lebih baik menjual emas yang sudah dibeli agar bisa meraup cuan dari harga yang naik, atau masuk membeli lagi dengan harapan harganya ke depan akan semakin tinggi?

Bagi penyuka investasi emas batangan, penting untuk memperhatikan dua jenis harga acuan emas yang disediakan oleh Antam selama ini. Harga jual yang dipublikasikan adalah harga emas ketika seseorang membeli emas dari Antam.