Logo Bloomberg Technoz

Saham, Emas, dan Surat Utang Rayakan Euforia The Fed

Tim Riset Bloomberg Technoz
21 March 2024 13:15

Karyawan melhat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Karyawan melhat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasar keuangan domestik tersulut euforia pasca hasil Federal Open Meeting Committee (FOMC) Federal Reserve (The Fed) memberi kepastian akan ada penurunan bunga acuan tahun ini hingga total 75 bps. 

Harga saham melesat terindikasi dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,7% sampai siang hari ini, Kamis (21/3/2024). Nilai tukar rupiah juga perkasa di tengah kejatuhan dolar Amerika Serikat (AS), sempat menyentuh ke level Rp15.654/US$ pada pukul 10:14 WIB tadi dan kini masih kuat di Rp15.663/US$. 

Sementara pasar surat utang juga menikmati euforia dengan penurunan yield di hampir semua tenor, terutama INDOGB-9Y yang turun 2,2 bps dan 10Y yang terkikis 1,7 bps ke 6,622% dalam perdagangan tengah hari ini. Namun, surat utang tenor pendek INDOGB 2Y malah naik tipis 0,2 bps ke kisaran 6,339%.

Harga emas bahkan lebih dahsyat lagi dengan pecah rekor tertinggi sepanjang masa baru di US$2.200 per troy ounce. Buntutnya, harga emas di dalam negeri produksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) juga naik tinggi hingga Rp20.000 per gram hari ini. Itu menjadi kenaikan emas Antam tertinggi secara harian sejauh ini, menjadi Rp1.219.000 per gram, termahal sepanjang sejarah.

Rapat FOMC The Fed yang dilangsungkan kemarin menghasilkan kebijakan sesuai ekspektasi pasar dengan Fed fund rate ditahan di 5,5%. Pelaku pasar lega karena kepastian prospek penurunan bunga tahun ini masih dipertahankan sebanyak tiga kali masing-masing 25 bps, seperti yang terlihat dalam dot plot terbaru, meskipun data inflasi yang keluar sebelumnya menunjukkan inflasi Negeri Paman Sam masih begitu kuat.