Logo Bloomberg Technoz

Sementara harga beli kembali atau buyback merupakan harga acuan yang dipakai ketika seseorang menjual emasnya kepada Antam.

Karyawan menunjukkan emas imitasi di salah satu butik emas Antam di Jakarta, Jumat (2/2/2022). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Supaya investor emas bisa cuan, ia harus bisa memastikan harga buyback yang didapatkan bisa menutupi harga yang ia bayarkan ketika membeli emas tersebut ditambah keuntungan yang diharapkan. Sebagai gambaran, Anda membeli emas Maret tahun lalu ketika harga jual emas Antam dibanderol Rp1.084.000 per gram.

Apabila Anda menjualnya sekarang saat buyback price ada di Rp1.111.000 per gram, potensi keuntungan yang bisa dikantongi cuma 2,49%.

Sementara bila Anda membeli emas akhir tahun lalu kala harganya sudah Rp1.159.000 per gram dan ingin melepasnya hari ini, Anda justru merugi 4,14% karena buyback price Antam saat ini ada di bawah level harga pembelian Anda.

Cerita berbeda bila Anda telah membeli emas 5 tahun lalu atau pada 2019. Ketika itu harga emas dibanderol Antam di Rp762.000 per gram. Bila Anda menjualnya hari ini, keuntungan yang Anda dapatkan mencapai 46%.

Keuntungan lebih besar bisa dikantongi bila Anda sudah memiliki emas sejak 10 tahun silam dengan harga beli masih di Rp520.000 pe gram, Anda meraup untung 113,6%. 

Hal ini menjadi penegas sekali lagi bahwa investasi emas batangan hanya mungkin memberikan untung bila dilakukan dalam jangka panjang. Memperlakukan emas sebagai investasi jangka pendek cenderung sulit memberi cuan bahkan berpotensi merugi karena pergerakan buyback price Antam seringkali lebih lambat dibanding harga jualnya.

Pernah Turun

Lonjakan harga emas lima tahun terakhir kebanyakan karena faktor luar biasa, yaitu pecah pandemi yang terakhir terjadi 100 tahun silam. Harga emas juga terbang karena faktor pecah perang di Ukraina awal 2022 yang memicu kenaikan hebat harga komoditas sehingga melesatkan inflasi global. Sementara rekor harga terakhir adalah karena spekulasi tingkat bunga acuan Amerika.

Tanpa faktor extraordinary, risiko stagnasi harga emas bahkan penurunan, masih terbuka. Periode 2013-2018 misalnya, dalam lima tahun harga emas di pasar global pernah menyentuh rekor di US$1.692,75 per troy ounce. Namun, pada akhir 2018, harganya terkikis sampai 24% ke kisaran US$ 1.280,71 per troy ounce.

Sementara pada periode 2018-2023, emas mencetak kenaikan 54% dengan beberapa kali memecah rekor tertinggi sepanjang masa (all time high) yakni pada saat pandemi pecah ke level US$ 2.063 per troy ounce dan kemarin saat spekulasi pivot The Fed memuncak dan mengantar emas memperbarui rekor di US$ 2.072,22 per troy ounce. Kini rekor telah diperbarui di level US$2.200 per troy ounce karena potensi penurunan bunga The Fed.

Prospek Harga Emas

Kini setelah harga emas telah berulang memecahkan rekor tertinggi, apakah tepat bila masuk berinvestasi sekarang? Dalam jangka pendek, prospek harga emas masih akan fluktuatif dan berpeluang mencetak rekor baru lagi terutama bila sinyal dari The Fed, bank sentral AS, semakin dovish

Dari hasil FOMC The Fed pada Rabu lalu, bank sentral AS itu mempertahankan prediksi penurunan bunga sebanyak tiga kali tahun ini yang memantik euforia pasar. Para ekonom dan mayoritas pelaku pasar memprediksi Fed fund rate akan mulai diturunkan pada Juni nanti. Bila prediksi itu terpenuhi, harga emas dunia bisa kembali rekor dan bisa membawa harga emas Antam ikut melompat lebih tinggi.

Harga emas dunia telah memecah rekor tertinggi baru karena proyeksi penurunan suku bunga The Fed tahun ini (Bloomberg)

Akan tetapi, penting untuk dicatat bahwa The Fed juga mengimplikasikan sinyal hawkish dalam jangka panjang. Perkiraan FOMC untuk tingkat suku bunga jangka panjang menghasilkan median 2,6%, naik dari median sebelumnya 2,5%. Perubahan itu menyiratkan bahwa suku bunga The Fed harus tetap lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama di masa depan.

Baca juga: Jurus Investasi Emas Kala Harga Cetak Rekor Tertinggi

Bila bunga The Fed masih tetap tinggi, maka hal tersebut berpotensi menggerus pamor emas karena bunga yang tinggi akan menarik para investor menyerbu obligasi AS dan akhirnya melambungkan nilai dolar AS. Kuatnya the greenback akan dengan mudah melibas harga emas karena pergerakan dua aset yang seringkali diposisikan sebagai safe haven itu berkebalikan.

Hanya saja bagi emas Antam, faktor yang bisa menyeret penurunan harga emas bukan hanya pergerakan emas dunia. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga sangat berpengaruh karena harga jual emas Antam dikonversi dari satuan troy ounce (setara 31,1 gram) dan dalam dolar.

Implikasinya, harga jual emas Antam relatif lebih mudah naik ketimbang turun. Ketika rupiah kuat dan harga emas dunia lesu, baru harga emas Antam berpotensi turun cukup banyak. 

Jadi, bila Anda ingin mengoleksi emas Antam, akan lebih menarik bila diarahkan sebagai simpanan atau investasi jangka panjang di atas 7 tahun atau 10 tahun bila ingin mendapatkan cuan yang berarti.

(rui/aji)

No more pages