Logo Bloomberg Technoz

Perry pun optimis Indonesia akan semakin mampu mengendalikan inflasi yang sempat mencapai puncak 5,51%, pada 2022. Menurut dia, inflasi Indonesia akan berada pada titik terkendali 3% dengan potensi plus minus 1% tahun ini. Sedangkan tahun depan, inflasi akan berada di titik lebih rendah yaitu 2,5% dengan plus minus 1%.

"Inflasi inti akan kami jaga 3% selama tahun ini," kata dia.

Selain itu, Perry pun memprediksi pertumbuhan kredit akan mulai konsisten dan meningkat pada dua tahun ke depan, dengan level 10-12% pada 2023-2024. Hal ini juga ditopang pertumbuhan ekonomi dan keuangan digital yang akan meningkat signifikan mulai tahun ini. 

Dia memprediksi pendapatan e-commerce akan mencapai Rp 533 triliun atau naik 11,8% yoy. Demikian pula dengan transaksi uang elektronik mencapai Rp 495 triliun, meningkat 23,9%. Serta, transaksi digital banking mencapai Rp 64,1 ribu triliun atau naik 22,1% yoy.

Bank Indonesia juga akan berupaya menjaga defisit transaksi berjalan tetap rendah. Strategi ini diperlukan agar mampu menopang nilai tukar rupiah, menaikkan cadangan devisa, dan mempertahankan sektor eksternal Indonesia.

Pertumbuhan Ekonomi Global oleh Gubernur BI Perry Warjiyo. (Tangkapan layar Youtube TV Parlemen)

Hingga 2024, Perry menegaskan, ekonomi global akan mendapatkan tekanan dari perang Rusia dan Ukraina; perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok; dampak kebijakan covid-19 China; gangguan rantai pasok; dan persepsi risiko investor negatif.

Hal ini akan membuat pertumbuhan ekonomi global hanya berada pada angka 2,6% tahun ini, dan meningkat tipis hingga 2,8% tahun depan. Inflasi global memang akan turun dibandingkan 2022 yang mencapai 9,1%. Akan tetapi, inflasi ini masih cukup tinggi pada dua tahun ke depan yaitu 5,2% dan 3,7%.

(frg/wep)

No more pages