Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate di level 4,75% dalam hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI periode Desember 2025 yang berlangsung 16-17 Desember 2025.

Chief Economist Permata Bank Josua Pardede menjelaskan proyeksi ini ditopang oleh kondisi investor global yang masih cenderung menghindari risiko atau risk-off dan melanjutkan aksi menunggu dan mengamati atau wait and see, sehingga berdampak pada aliran modal asing ke dalam negeri.

"Hal ini turut berdampak pada pergerakan nilai tukar rupiah yang saat ini dalam tren sideways," kata Josua kepada Bloomberg Technoz, Selasa (16/12/2025).

Menurut dia, bank sentral sebenarnya masih memiliki ruang penurunan BI Rate, didukung dengan pemangkasan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve dan cenderung dovish-nya pernyataan the Fed pada FOMC edisi Desember 2025.

Dari dalam negeri, inflasi yang terjaga dalam rentang target sasaran BI yang sebesar 1,5 – 3,5%, dan berlanjutnya surplus perdagangan juga masih membuka ruang untuk BI melakukan pemangkasan BI-rate. Volatilitas dan kontrak derivatif keuangan atau credit default swap (CDS) 5 tahun juga cenderung menunjukkan penurunan.