Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Bisa Jebol Rp16.000/US$, Terburuk Asia Dua Hari Beruntun

Ruisa Khoiriyah
25 January 2024 16:22

Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Hari Kamis (25/1/2024), menjadi hari yang kelam bagi rupiah yang sepanjang hari menghadapi tekanan besar di tengah isu keretakan Kabinet Indonesia Maju yang makin menguat belakangan. 

Bila spekulasi tak jua mereda, rupiah diprediksi bisa menjebol level psikologis terlemah di Rp16.000/US$ dalam waktu dekat, menurut perkiraan analis asing.

Hari ini rupiah tergerus kehilangan 115 basis poin atau melemah 0,73% ke posisi Rp15.825/US$ di penutupan pasar, setelah sempat menyentuh Rp15.830/US$ jelang berakhirnya sesi perdagangan sore. 

Nilai tukar rupiah melemah tajam menyentuh level lampaui Rp15.800/US$ (Bloomberg)

Bank Indonesia (BI) bergegas masuk ke pasar menahan tekanan bagi rupiah yang sudah berlangsung sejak pembukaan pasar tadi pagi. Intervensi dilakukan bukan hanya di pasar valas spot, tapi juga di pasar forward dan pasar surat utang. 

Pelemahan rupiah hari ini cukup membuat gentar karena berlangsung di tengah gerak mata uang Asia yang sebagian masih mampu menguat. Ringgit Malaysia menguat tipis 0,02%, rupee India juga masih menguat 0,04%, sementara dolar Taiwan dan won Korea Selatan juga dolar Hong Kong juga masih mampu melawan dominasi dolar AS.