Logo Bloomberg Technoz

Kementerian BUMN Jelaskan Soal Perkembangan Skandal SAP

Mis Fransiska Dewi
22 January 2024 12:52

Ilustrasi gedung Kementerian BUMN. (Dok. Kementerian BUMN)
Ilustrasi gedung Kementerian BUMN. (Dok. Kementerian BUMN)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah meminta informasi detail tentang dugaan suap perusahaan perangkat lunak asal Jerman, SAP SE ke sejumlah pejabat Indonesia, termasuk pejabat perusahaan pelat merah. Hal ini merujuk pada dokumen investigasi Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat yang menyebut suap mengalir ke delapan lembaga dan perusahaan negara pada 2015-2018.

“Kami tunggu hasil yang mereka itu pasti masuk ke kami juga. Apa saja mereka dapat (dugaan suap) dan siapa saja mereka tahu, karena kalau lihat datanya cukup lengkap juga, karena ada yang katanya bayarin main golf, itu, kan, detail,” kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga saat ditemui di Stasiun Gambir, Senin (22/1/2024).

Menurut Arya, data-data tersebut perlu diproses lebih lanjut. Hingga saat ini, informasi dugaan suap tersebut hanya terpublikasi dari pihak SAP SE saja.  “(BUMN) belum terinfo. Itu baru dipublish mereka (SEC) di media saja,” imbuh Arya. 

Arya menyebut denda yang dikenakan oleh pihak SEC AS berbeda dengan Indonesia, maka hukumannya juga akan berbeda nantinya. “Itu denda mereka kan beda, hukumnya beda sama kita (di Indonesia) bisa aja dia. Di sana itu (AS) kan kadang-kadang melebihi dari itu ya,” tambah Arya. 

Sebelumnya, Departemen Kehakiman Amerika Serikat merilis laporan SEC AS tentang praktek penyuapan SAP SE di Afrika Selatan dan Indonesia. Dalam laporan tersebut, mereka hanya menyebut dua penyuapan yaitu kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP); serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui BP3TI -- sekarang bernama BAKTI.