Logo Bloomberg Technoz

Dolar Makin Perkasa, Rupiah Tak Bisa Apa-apa

Tim Riset Bloomberg Technoz
08 January 2024 16:10

Ilustrasi rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah tidak berhasil keluar dari tekanan, mengawali pekan ini, Senin (8/1/2024) dan malah terbenam pelemahan yang sudah berlangsung sepanjang pekan lalu.

Sentimen negatif dari pasar global masih membuat gerak rupiah tidak leluasa dan justru terseret pelemahan, di tengah gerak valuta Asia yang bervariasi hari ini. Pernyataan pejabat The Fed yang mengatakan sebaiknya pilihan menaikkan bunga tidak 'dibuang' begitu saja, membuat pasar waspada jelang rilis data inflasi AS pada Kamis nanti.

Semula, rupiah berhasil membuka perdagangan di pasar spot dengan penguatan. Namun, rupiah berulang gagal menembus Rp15.500/US$ dan akhirnya sore ini stagnan melemah di kisaran Rp15.526/US$.

Pelemahan rupiah hari ini berlangsung ketika beberapa mata uang Asia berhasil keluar dari tekanan dolar AS. Dong Vietnam memimpin penguatan dengan naik nilainya 0,15%, disusul oleh rupee India yang menguat tipis 0,08% dan ringgit Malaysia yang naik 0,07%.

Sementara rupiah terjerembab di kelompok kalah bersama baht Thailand yang terperosok hingga 1,04%, lalu peso Filipina (-0,19%), yuan China (-0,19%), dolar Singapura (-0,14%), juga yuan offshore (-0,1%). Mata uang Asia sebagian memang terbebani oleh penantian pasar terhadap sinyal penurunan bunga Tiongkok.