Logo Bloomberg Technoz

Dana Asing Membanjir di Awal Tahun tapi Rupiah Malah Melemah

Ruisa Khoiriyah
07 January 2024 11:00

Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Arus masuk pemodal asing sepekan lalu meningkat dibanding pekan sebelumnya, menyasar pasar surat berharga negara, saham juga sekuritas bank sentral SRBI. Namun, peningkatan animo asing menyasar aset-aset di pasar keuangan domestik, belum mampu memberi energi penguatan bagi rupiah yang sepekan ini mencatat pelemahan empat hari berturut-turut.

Berdasarkan data yang dilansir oleh Bank Indonesia, pemodal nonresiden mencatat nilai pembelian bersih sebesar Rp8,61 triliun selama periode 2-4 Januari 2024. Total pembelian itu terdiri atas Rp5,07 triliun di pasar SBN, lalu pembelian bersih Rp1,47 triliun di pasar saham dan sebesar Rp2,08 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). 

SRBI menjadi instrumen favorit asing di awal tahun dengan nilai pembelian bersih sejak awal tahun hingga 4 Januari sebesar Rp2,73 triliun, disusul oleh saham sebesar Rp2,4 triliun dan SBN Rp1,79 triliun.

Animo asing itu berlangsung di tengah sentimen bearish yang membebani pasar keuangan global sejak perdagangan dimulai di tahun yang baru. Keraguan pelaku pasar atas skenario pivot atau penurunan bunga The Fed pada Maret nanti, membuat banyak pelaku pasar mengambil posisi jual di aset-aset terutama aset pendapatan tetap. Sentimen itu juga akhirnya membangkitkan lagi kekuatan dolar AS yang mencatat penguatan 1% selama pekan lalu. 

Rupiah terseret sentimen tersebut dengan mencetak pelemahan selama empat hari berturut-turut di pekan pertama perdagangan tahun ini. Rupiah kehilangan nilai sedikitnya 0,76% dibanding level penutupan tahun lalu di pasar spot.