Logo Bloomberg Technoz

RI Ingin Jadi Raksasa Baterai pada 2034, Bisa Produksi 50 GWh

Sultan Ibnu Affan
27 November 2023 16:50

Penambang lithium bakal melesat pendapatannya seiring peningkatan permintaan bahan baku baterai untuk mobil listrik (Bloomberg)
Penambang lithium bakal melesat pendapatannya seiring peningkatan permintaan bahan baku baterai untuk mobil listrik (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Pemerintah melalui Indonesia Battery Corporation (IBC) telah menyiapkan peta jalan untuk menjadikan RI sebagai raksasa baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) dunia dalam satu dekade ke depan.

Direktur Utama IBC Toto Nugroho mengatakan industri dan ekosistem baterai EV di Tanah Air sudah dipetakan melalui tahapan strategis sampai dengan 2034.

“Untuk 2034, Indonesia [ditargetkan] memproduksi 50 GWh baterai untuk roda dua dan empat, serta untuk energy storage system [ESS/sistem penyimpanan daya] untuk men-support pengembangan EBT,” kata Toto dalam rapat bersama Komisi VII DPR RI, Senin (27/11/2023).

Dia mengutarakan, secara kumulatif,Indonesia memiliki potensi pengembangan industri baterai dengan kapasitas mencapai 60 GWh atau setara dengan daya untuk 400.000—600.000 kendaraan listrik roda empat dan 3—4 juta unit roda dua.

Pada tahun depan, lanjutnya, industri baterai akan mulai difokuskan untuk memproduksi sebanyak 10 GWh – hanya untuk sektor otomotif saja – melalui kerja sama dengan dua perusahaan Korea Selatan yaitu Hyundai Motor Company dan LG Energy Solution.