Logo Bloomberg Technoz

IBC Sebut Industri Baterai RI Tak Punya Standar dan Regulasi

Sultan Ibnu Affan
27 November 2023 15:00

Sebuah mock-up baterai Li-ion Toyota Motor Corp. saat Japan Mobility Show di Hachioji, Jepang, Kamis (19/10/2023). (Kiyoshi Ota/Bloomberg)
Sebuah mock-up baterai Li-ion Toyota Motor Corp. saat Japan Mobility Show di Hachioji, Jepang, Kamis (19/10/2023). (Kiyoshi Ota/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC) Toto Nugroho mengungkapkan pengembangkan industri baterai listrik di Tanah Air masih kekurangan banyak dukungan, khususnya dari sisi regulasi dan standardisasi.

Dia tidak menampik sejauh ini Indonesia belum memiliki regulasi yang mengatur ekosistem industri baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) secara baku atau formal, padahal tata kelola industri baterai perlu dipakemkan secara legal. 

“Sangat penting bagaimana kita mengatur tata kelola industri baterai ini. Masing-masing tugas dan tanggung jawab dari lembaga teknis itu seperti apa, itu harus diatur. BUMN juga sebagai pengembang industri baterai harus ada aturan yang memayungi secara regulasi,” ujarnya di sela rapat dengan Komisi VII DPR RI, Senin (27/11/2023).

Selain pembagian tugas yang jelas antarkementerian/lembaga, Toto menggarisbawahi regulasi ekosistem dan industri baterai listrik di Indonesia harus mencakup setidaknya empat hal lain.

Pertama, peta jalan pengembangan industri baterai yang hingga saat ini belum terdefinisi secara jelas. Kedua, standardisasi baterai untuk memudahkan konsumen dalam mengadopsi EV.