Logo Bloomberg Technoz

Eramet, Tsingshan Kejar Produksi Nikel IWIP 60 Juta Ton pada 2027

News
14 November 2023 12:05

Material mixed hydroxide precipitate (MHP) dalam rangkaian proses pengolahan nikel milik Harita Nickel. (Dok Dimas Ardian/Bloomberg)
Material mixed hydroxide precipitate (MHP) dalam rangkaian proses pengolahan nikel milik Harita Nickel. (Dok Dimas Ardian/Bloomberg)

Francois de Beaupuy - Bloomberg News

Bloomberg, Eramet SA berencana menginvestasikan €1,9 miliar atau US$2 miliar (sekitar Rp31,40 triliun) untuk memacu produksi litium dan nikel, termasuk di Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), Maluku Utara.  

Perusahaan tambang asal Prancis itu memiliki ambisi besar untuk memacu produksi kedua mineral logam itu pada 2024—2026, guna memanfaatkan momentum kenaikan permintaan komoditas tambang yang digunakan untuk komponen baterai kendaraan listrik.

Korporasi-korporasi tambang di seluruh dunia tengah berlomba-lomba meluncurkan serangkaian proyek untuk mengekstraksi logam-logam penting yang diperlukan bagi transisi menuju perekonomian rendah karbon.

“Pada 2032, permintaan nikel untuk baterai diperkirakan melampaui permintaan baja nirkarat [staniless steel],” kata Eramet dalam sebuah pernyataan menjelang hari pasar modal pada Senin (13/11/2023) waktu setempat.