Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Sudah Rp16.000/US$, BI Bilang Masih 'Mendingan'

Mis Fransiska Dewi
19 October 2023 14:54

Ilustrasi uang Rupiah. (Photo By wirestock via Envato)
Ilustrasi uang Rupiah. (Photo By wirestock via Envato)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia menyatakan, pelemahan rupiah yang terjadi semakin dalam belakangan ini adalah akibat penguatan dolar Amerika yang semakin kuat di seluruh dunia.

Meski sejauh ini rupiah sudah mendekati Rp16.000/US$, bank sentral menilai pelemahan rupiah masih lebih baik dibandingkan pelemahan mata uang lain yang setara di negara berkembang.

"Kuatnya dolar AS melemahkan mata uang dunia termasuk rupiah. Dibanding posisi akhir tahun, rupiah sudah melemah 1,3% year-to-date masih lebih baik dari pelemahan mata uang sejumlah negara di dunia," kata Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur BI, Kamis (19/10/2023).

Dolar AS sangat kuat sehingga seluruh mata uang di dunia yang menjadi lawannya, melemah seperti yen Jepang, dolar Australia juga euro.

Di Asia, pelemahan rupiah masih lebih kecil dibanding pelemahan ringgit Malaysia, baht Thailand dan peso Filipina yang mencatat depresiasi masing-masing hingga 7,23%, 4,64% dan 1,73% year-to-date.