Logo Bloomberg Technoz

Demi Jaga Rupiah, BI Naikkan Bunga Acuan Jadi 6%

Mis Fransiska Dewi
19 October 2023 14:33

Ilustrasi Bank Indonesia (BI). (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Bank Indonesia (BI). (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode Oktober 2023. Di luar dugaan, Gubernur Perry Warjiyo dan sejawat menaikkan suku bunga acuan.

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 18-19 Oktober 2023 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 6%, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 basis poin menjadi 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 basis poin menjadi 6,75%. Kenaikan ini untuk memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah dari dampak ketidakpastian global dan sebagai langkah untuk mitigasi dampaknya terhadap barang impor sehingga inflasi terkendali di kisaran sararan 3 plus minus 1% pada 2023 dan 2,5 plus minus 1% pada 2024 ," ungkap Perry dalam  jumpa pers usai RDG di kantor BI, Jakarta, Kamis (19/10/2023).

Dengan demikian, ini adalah kali pertama suku bunga acuan dinaikkan sejak Januari 2023.

Keputusan hari ini di luar ekspektasi pasar. Konsensus pasar yang dihimpun oleh Bloomberg menghasilkan median proyeksi suku bunga acuan di 5,75%. 

Sebagian ekonom menyoroti adanya risiko yang tidak bisa diabaikan bila BI tetap berkukuh mempertahankan bunga acuan dan memilih strategi intervensi di pasar demi menjaga rupiah. Bank sentral memasok valas dengan menarik likuiditas rupiah menjadi kebijakan moneter kontraksi.