Logo Bloomberg Technoz

Kejar Tayang Investasi Smelter Cermin Ambisi Penghiliran

Wike Dita Herlinda
17 February 2023 15:06

Ilustrasi penambangan dan pengolahan logam dan mineral (dok PT Merdeka Copper Gold Tbk)
Ilustrasi penambangan dan pengolahan logam dan mineral (dok PT Merdeka Copper Gold Tbk)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Pemerintah bakal mengebut investasi smelter  terbesar di dunia pada 2023, di tengah tenggat ketat untuk mengeksekusi kebijakan larangan ekspor bijih mineral mentah demi memacu penghiliran di dalam negeri. Tidak hanya itu, investasi smelter bakal diarahkan untuk pemodal domestik. 

Seperti diketahui, pemerintah akan melarang ekspor bauksit setengah jadi (washed bauxite) mulai Juni 2023. Segera setelahnya, larangan serupa akan diberlakukan untuk komoditas tembaga, meski hingga kini pemerintah belum menetapkan tanggal implementasinya.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan sebagai persiapan untuk implementasi larangan ekspor itu, pembangunan smelter milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE Gresik, Jawa Timur bakal dikebut untuk rampung tahun ini.

Hingga saat ini, progres pembangunan smelter tembaga terbesar di dunia itu sudah mencapai lebih dari 50%. 

“Soal smelter, kalau untuk tembaga, pada 2023 ini punya Freeport akan selesai konstruksi. Sekarang progresnya sudah 50% lebih di Gresik. Itu salah satu smelter tembaga terbesar di dunia. Investasinya kurang lebih sekitar US$3 miliar,” tuturnya dalam konferensi pers Investasi Penggerak Pertumbuhan Ekonomi, Kamis (17/02/2023). 

Soal smelter, kalau untuk tembaga, pada 2023 ini punya Freeport akan selesai konstruksi. Sekarang progresnya sudah 50% lebih di Gresik.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia