Logo Bloomberg Technoz

Harga Nikel, Litium, Sampai Kobalt Diperkirakan Turun Tahun Ini

Hidayat Setiaji
16 February 2023 11:16

Pekerja mengawasi aliran logam cair panas hasil tambang nikel saat mengalir dari tungku di Norilsk, Rusia. (Andrey Rudakov/Bloomberg)
Pekerja mengawasi aliran logam cair panas hasil tambang nikel saat mengalir dari tungku di Norilsk, Rusia. (Andrey Rudakov/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga logam yang menjadi komponen pembuatan baterai bergerak turun. Permintaan yang masih lemah membuat harga logam seperti nikel, litium, dan kobalt terkoreksi.

Harga nikel untuk kontrak 3 bulan di London Metal Exchange (LME) pada 14 Februari 2023 ditutup di US$ 26.459/ton. Turun 4,39% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya,

Sepanjang 2023, harga nikel berada dalam tren koreksi. Secara year-to-date, harga sudah anjlok 11,94%. Kali terakhir harga nikel berada di atas US$ 30.000/ton adalah pada 31 Januari.

Sumber: Bloomberg

Dari sisi pasokan, sejatinya masih ada keketatan. Indonesia, produsen nikel terbesar dunia dan pemilik 22% cadangan global, memberlakukan larangan ekspor bijih nikel sejak 2020. Sedangkan Filipina, produsen nomor dua dunia, dikabarkan akan menempuh kebijakan serupa untuk mendorong hilirisasi.

Namun dari sisi permintaan ada penurunan. China sebagai negara konsumen nikel terbesar masih mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi.