Logo Bloomberg Technoz

"Namun, krisis iklim adalah hal biasa – krisis iklim adalah masalah semua orang. Kegagalan satu negara berarti kegagalan seluruh dunia. Untuk itu, diperlukan kolaborasi agar semua orang berhasil,” lanjutnya.

Suasana wilayah yang terdampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau, Rabu (7/6/2023). (Dok. BNPB)

Peran Dekarbonasi Indonesia

Pada kesempatan yang sama, dia menyatakan Indonesia juga mempunyai peran penting dalam upaya dekarbonisasi global. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat besar dengan 94 juta hektare (ha) hutan hujan.

Indonesia juga memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar dengan daya >3.600 GW, dan pemerintah akan terus mengembangkan bauran energi ramah lingkungan. Tidak hanya itu, sambung Luhut, Indonesia memiliki sumber daya mineral penting yang melimpah yang penting untuk transisi energi; nikel, timah, bauksit, dan tembaga dalam hal cadangan global.

“Indonesia telah memelopori beberapa proyek dan komitmen dekarbonisasi terbesar dan pencapaian target nol emisi pada 2060. Komitmen iklim sebesar US$20 miliar melalui kemitraan internasional, target penurunan NDC sebesar 43%, serta investasi energi terbarukan lintas negara sebesar US$30 miliar,” ujarnya.

Luhut mengelaborasi, sepanjang forum ISF tersebut Indonesia menggelar 10 sesi pleno dan 14 sesi tematik yang membahas empat pilar pertumbuhan berkelanjutan.

Pertama, mengurangi emisi gas rumah kaca serta timbulan limbah dari kegiatan ekonomi.

Kedua, melestarikan keanekaragaman hayati dan ekosistem untuk menjamin kesejahteraan alam dan melindungi planet yang layak huni.

Ketiga, memulai dan meningkatkan ekonomi hijau melalui pembangunan bisnis baru yang ramah lingkungan dan beralih ke praktik yang lebih berkelanjutan.

Keempat, menerapkan faktor finansial, teknologi, sumber daya manusia, dan faktor pendukung lainnya untuk mempercepat pertumbuhan berkelanjutan.

“Kami berupaya mendorong diskusi yang bermanfaat dan produktif di antara para pemimpin dan pemangku kepentingan utama yang hadir dalam dua hari ke depan. Saya berharap melalui ISF, kita dapat membawa pulang wawasan dan benih yang luas untuk kemitraan yang berdampak dalam mengejar pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif,”  tegas Luhut.

(wdh)

No more pages