Guna mengatasi tantangan pembiayaan dan Investasi di Indonesia, KemenKopUKM menerapkan berbagai langkah untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM Indonesia. Mulai dari program Kredit Usaha Rakyat (KUR), akses pembiayaan melalui PNM Mekaar atau Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera dan unit layanan PNM Mikro, hingga mendorong UMKM untuk memasuki platform Peer-to-Peer-Lending (P2PL) dan Securities-Crowd-Funding (SCF).
“Meningkatkan literasi keuangan dan masuk ke dalam platform P2PL dan SCF untuk mendapatkan pembiayaan yang mudah dan memadai, tidak hanya melalui produk pembiayaan perbankan tetapi juga melalui Fintech (Financial Technology) dengan persyaratan yang tidak ketat sesuai perbankan,” kata Arif.
Arif juga mamaparkan, pihaknya memiliki program lain untuk mendukung solusi keuangan alternatif bagi UMKM, yakni S-Kopi sebuah platform digital yang menyediakan informasi terkait pembiayaan dan investasi UMKM, serta menghubungkan UMKM dengan lembaga jasa keuangan dan penyedia layanan penilaian kredit.
Dengan adanya S-Kopi, kata Arif, diharapkan platform ini dapat menjadi Marketplace Pembiayaan UMKM yang memungkinkan UMKM lebih mudah mengakses pembiayaan sesuai kebutuhan.
"S-Kopi juga didesain menjadi e-commerce bagi UMKM untuk mempromosikan produknya dan terhubung dengan toko-toko UMKM di marketplace seperti Shopee, Tokopedia, dan lainnya," tandas dia.
(ain)