Logo Bloomberg Technoz

Krisis Properti China Guncang BHP, Bagaimana dengan Freeport?

Sultan Ibnu Affan
24 August 2023 09:45

Dok. Freeport Indonesia
Dok. Freeport Indonesia

Bloomberg Technoz, Jakarta – Prospek turunnya permintaan logam dunia akibat krisis sektor properti dan konstruksi China diyakini tidak akan berdampak memukul terhadap perusahaan pertambangan mineral di Tanah Air. Nasib korporasi tambang seperti PT Freeport Indonesia (PTFI) pun dinilai lebih mujur ketimbang kompetitornya dari Australia, BHP Group Ltd maupun Rio Tinto Group.

Ketua Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Rizal Kasli mengatakan mayoritas produk tambang Tanah Air yang diekspor ke China adalah batu bara, nikel, dan timah. Saat ini ketiga komoditas itu masih mencatatkan permintaan yang cukup tinggi di Negeri Panda.

“Kita tidak mengekspor lagi bijih besi seperti yang dilakukan BHP dengan tingkat produksi lebih dari 250 juta ton ore. Hal yang mungkin terjadi adalah fluktuasi harga komoditas tersebut di pasar internasional. Apabila demand menurun, tentu akan berdampak pada pendapatan perusahaan,” ujarnya saat dihubungi, Kamis (24/8/2023).

Dia menjelaskan sektor yang kemungkinan akan terdampak krisis konstruksi China justru berasal dari lini hilir, seperti produsen baja nirkarakt (stainless steel).

“Baja nirkarat yang dihasilkan oleh smelter di Indonesia pada umumnya memang diekspor ke China, karena mayoritas [investornya] merupakan perusahaan dari China yang beroperasi di Indonesia,” tuturnya. 

Tren penurunan harga baja./Dok. Bloomberg