Logo Bloomberg Technoz

Potret Jakarta Diguyur Hujan Lebat Walau Musim Kemarau

Andrean Kristianto
03 June 2025 18:19

Kendaraan melintas saat hujan lebat di kawasan Mampang, Jakarta, Selasa (3/6/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Kendaraan melintas saat hujan lebat di kawasan Mampang, Jakarta, Selasa (3/6/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Indonesia tengah menghadapi musim kemarau dengan kondisi tidak biasa. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Indonesia tengah menghadapi musim kemarau dengan kondisi tidak biasa. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Saat ini Indonesia tengah mengalami fenomena yang dikenal sebagai kemarau basah.  (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Saat ini Indonesia tengah mengalami fenomena yang dikenal sebagai kemarau basah. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Fenomena ini ditandai dengan tingginya curah hujan di tengah musim kemarau. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Fenomena ini ditandai dengan tingginya curah hujan di tengah musim kemarau. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Kemarau basah ini diprediksi akan berlangsung hingga akhir musim kemarau, yakni sekitar bulan Agustus 2025. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Kemarau basah ini diprediksi akan berlangsung hingga akhir musim kemarau, yakni sekitar bulan Agustus 2025. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

BMKG mengungkap kemarau basah dipicu oleh dinamika atmosfer regional dan global. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

BMKG mengungkap kemarau basah dipicu oleh dinamika atmosfer regional dan global. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Kendaraan melintas saat hujan lebat di kawasan Mampang, Jakarta, Selasa (3/6/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Indonesia tengah menghadapi musim kemarau dengan kondisi tidak biasa. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Saat ini Indonesia tengah mengalami fenomena yang dikenal sebagai kemarau basah.  (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Fenomena ini ditandai dengan tingginya curah hujan di tengah musim kemarau. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Kemarau basah ini diprediksi akan berlangsung hingga akhir musim kemarau, yakni sekitar bulan Agustus 2025. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
BMKG mengungkap kemarau basah dipicu oleh dinamika atmosfer regional dan global. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indonesia tengah menghadapi musim kemarau dengan kondisi tidak biasa akibat kemunculan fenomena kemarau basah yang diprediksi berlangsung hingga Agustus 2025.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan sejumlah wilayah masih diguyur hujan berintensitas tinggi dalam beberapa hari terakhir.

Kemarau basah merupakan kondisi ketika hujan tetap turun secara berkala di tengah musim kemarau, meskipun frekuensinya menurun, dengan intensitas yang tetap tinggi. Situasi ini berbeda dari musim kemarau biasanya yang identik dengan cuaca kering dan panas.

BMKG menyebut fenomena ini disebabkan oleh dinamika atmosfer regional dan global, seperti suhu muka laut yang hangat, aktivitas angin monsun, serta pengaruh La Nina dan Indian Ocean Dipole (IOD) negatif. Faktor-faktor tersebut menyebabkan hujan tetap terjadi meski sudah memasuki musim kemarau.

(dre/ros)