Kondisi Texas usai Banjir Bandang Tewaskan Ratusan Penduduk
News
10 July 2025 18:23
Bloomberg Technoz, Jakarta - Pada 4 Juli dini hari, satu-satunya suara yang terdengar di tepi Sungai Guadalupe adalah hujan deras dan gemuruh petir. Tidak ada peringatan resmi yang diterima sebelum banjir bandang mendadak melanda dan menewaskan puluhan orang di wilayah Texas tengah.
Wilayah tersebut dikenal sebagai “Flash Flood Alley” karena sejarah panjang banjir bandang yang mematikan. Daerah ini tidak memiliki sistem alarm atau sirine peringatan publik karena keterbatasan biaya. Peringatan cuaca memang dikirimkan ke ponsel, tetapi sinyal di wilayah pedesaan sangat terbatas dan jaringan Wi-Fi gagal berfungsi akibat pemadaman listrik.
Baca Juga
Gubernur Greg Abbott menyatakan bahwa 161 orang masih dilaporkan hilang. “Angka itu sangat mungkin bertambah,” kata Abbott kepada wartawan.
Pertanyaan mengenai kelalaian mulai bermunculan seiring tim pencari terus menelusuri lumpur dan puing-puing untuk menemukan korban. Pencarian digambarkan sangat menguras fisik dan mental karena medan berbahaya serta tingginya permukaan air di sepanjang Sungai Guadalupe.
Hingga saat ini, tercatat 109 orang meninggal dunia di seluruh negara bagian Texas, termasuk 27 anak-anak dan pembina dari perkemahan musim panas Camp Mystic. Jumlah korban diperkirakan masih akan bertambah akubat banjir bandang di Texas.
Texas merupakan wilayah rawan bencana alam dengan kondisi iklim yang sangat beragam, dari rawa lembap hingga gurun kering. Dalam sepuluh tahun terakhir, Texas menyumbang 31% dari total kerusakan ekonomi akibat cuaca ekstrem di Amerika Serikat dan mencatat 654 kematian sejak 2015 hingga 2024.
(bbn)

























