Lewat Seribu Asa, PHE OSES Perkuat Ekonomi Perempuan Pesisir

Bloomberg Technoz, Jakarta - Dari sebuah ruang publik di Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu, geliat pemberdayaan perempuan pesisir mulai menemukan bentuk nyatanya. Melalui dapur sederhana dan keterampilan yang terus diasah, perempuan-perempuan setempat membangun harapan baru yang berangkat dari kebutuhan gizi, ekonomi keluarga, dan kemandirian komunitas.
Inisiatif ini hadir melalui Program Seribu Asa yang diinisiasi PT Pertamina Hulu Energi OSES atau PHE OSES. Program tersebut diwujudkan dalam Pelatihan Katering, Manajemen Pengelolaan Usaha Catering, dan Diversifikasi Menu yang digelar pertengahan November lalu di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak Nyiur Melambai, Pulau Kelapa.
Pelatihan ini menjadi fondasi lahirnya usaha katering sehat berbasis komunitas bernama Bi Encing atau Bisnis Emak-emak Ngurusin Catering. Konsep usaha ini dirancang untuk menjawab dua tantangan sekaligus, yakni pemenuhan gizi anak-anak yang berisiko stunting serta penguatan ekonomi perempuan pesisir melalui usaha berkelanjutan.
Sebanyak 30 peserta mengikuti pelatihan ini dengan latar belakang yang beragam. Mereka terdiri dari pelaku usaha katering lokal, pelaku UMKM pengolah makanan tradisional, anggota PKK, kader posyandu, hingga istri nelayan. Seluruh peserta dibekali pemahaman komprehensif agar mampu mengelola usaha katering secara profesional dan berdaya saing.
Materi pelatihan disusun secara terstruktur, mencakup manajemen usaha katering, standar kesehatan dan kebersihan pangan, manajemen produksi, hingga strategi pemasaran. Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas peserta, tidak hanya sebagai juru masak, tetapi juga sebagai pelaku usaha mandiri.
Untuk memastikan kualitas materi, PHE OSES menghadirkan narasumber nasional dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Dua instruktur ahli muda, Dr. Suryanti dan Dr. Ema Hastarini, membagikan pengalaman serta pengetahuan praktis terkait pengolahan produk perikanan yang sesuai standar industri pangan olahan.
Pelatihan Praktis Dorong Gizi dan Ekonomi Lokal
Pelatihan dilaksanakan dalam dua sesi utama yang saling melengkapi. Sesi praktik difokuskan pada pengolahan ikan ekor kuning menjadi produk bernilai tambah, seperti dimsum ikan dan fish roll. Peserta mempelajari teknik pemilihan bahan baku, proses pengolahan, hingga penyajian yang higienis dan menarik.
Sementara itu, sesi teori membahas pengembangan menu, peningkatan nilai gizi produk perikanan, serta pengelolaan usaha katering secara berkelanjutan. Materi disusun mengacu pada standar kompetensi kerja nasional serta prinsip keamanan pangan yang berlaku.
Narasumber pelatihan, Dr. Ema Hastarini, mengapresiasi keterlibatan aktif peserta selama kegiatan berlangsung. Ia menilai potensi UMKM berbasis perikanan di Pulau Kelapa sangat besar jika dikelola dengan pengetahuan dan keterampilan yang tepat. “Kami mengucapkan terima kasih kepada PHE OSES atas undangan untuk memberikan pelatihan kepada UMKM sektor kelautan dan perikanan di Pulau Kelapa. Semoga pelatihan ini bermanfaat dan dapat dipraktikkan kembali sehingga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat,” ujarnya.
Apresiasi juga datang dari Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Pulau Kelapa, Desilian Alwan. Menurutnya, pelatihan ini membuka ruang inovasi dan kreativitas bagi perempuan pesisir. “Saya sangat mengapresiasi Program Seribu Asa melalui Pelatihan Catering yang dilaksanakan oleh PHE OSES. Harapan saya, warga yang mengikuti pelatihan dapat mengembangkan variasi produk untuk meningkatkan perekonomian,” tuturnya.
Manfaat program ini dirasakan langsung oleh peserta. Emiliya Balqis, salah satu peserta pelatihan, mengaku memperoleh wawasan baru yang dapat langsung diterapkan. “Pelatihan ini sangat berkesan dan bermanfaat. Kami yang biasanya hanya tahu dimsum berbahan ayam, sekarang belajar memanfaatkan potensi lokal, yaitu ikan. Semoga pelatihan ini dapat terus berlanjut,” katanya.
Dari sisi perusahaan, Head of Communication Relations & CID PHE OSES, Indra Darmawan, menegaskan bahwa Program Seribu Asa merupakan bagian dari komitmen jangka panjang perusahaan dalam mendorong kemandirian masyarakat pesisir. Menurutnya, pemberdayaan harus dibangun melalui proses yang menumbuhkan rasa percaya diri dan optimisme.
“Bagi kami, pemberdayaan bukan sekadar memberi pelatihan, tetapi menumbuhkan kepercayaan diri dan optimisme masyarakat. Melalui Program Seribu Asa dan Bi Encing, PHE OSES ingin mendorong ibu-ibu di Pulau Kelapa menjadi penggerak perubahan mengolah potensi lokal menjadi sumber gizi, peluang usaha, dan harapan baru bagi keluarga serta lingkungan sekitarnya,” ujarnya.
Melalui pelatihan ini, PHE OSES berharap peserta mampu mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dalam aktivitas usaha sehari-hari. Usaha katering sehat Bi Encing diharapkan berkembang menjadi model ekonomi berbasis komunitas yang berkelanjutan dan berdampak luas.
Dari dapur-dapur kecil di Pulau Kelapa, langkah menuju kemandirian ekonomi dan peningkatan kualitas gizi masyarakat kini mulai dirajut. Dengan kolaborasi, keterampilan, dan semangat kebersamaan, perempuan pesisir membuktikan bahwa perubahan besar dapat lahir dari ruang-ruang sederhana.




























