Logo Bloomberg Technoz

PHM Perkuat Rehabilitasi DAS dan Ekonomi Hutan Kaltim


(Dok. PHE)
(Dok. PHE)

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Pertamina Hulu Mahakam PHM bersama SKK Migas Wilayah Kalimantan Sulawesi kembali menegaskan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan hidup melalui pelaksanaan Program Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai di Kalimantan Timur. Program ini menjadi bagian integral dari tanggung jawab perusahaan dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan sekaligus mendukung kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasi hulu migas.

Kegiatan rehabilitasi DAS dilaksanakan secara serentak pada 20 Desember 2025 di dua kawasan strategis yakni Hutan Lindung Manggar dan Hutan Lindung Sungai Wain. Lokasi tersebut berada di Kelurahan Karang Joang Kecamatan Balikpapan Utara Kota Balikpapan dan sebagian Wilayah Kerja Mahakam. Penanaman pohon dilakukan sebagai bentuk pemenuhan kewajiban Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan sekaligus dukungan terhadap agenda pembangunan berkelanjutan.

Program rehabilitasi ini mencakup area seluas 345 hektare dan saat ini telah memasuki tahap pemeliharaan tahun pertama. Lokasi pelaksanaan telah mengantongi penetapan resmi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui keputusan Menteri LHK Nomor SK.11697 yang diterbitkan pada November 2023. Kepastian legal tersebut menjadi landasan kuat bagi keberlanjutan program hingga beberapa tahun ke depan.

Dalam pelaksanaannya PHM menggandeng Kelompok Tani Hutan binaan Perhutanan Sosial Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Balikpapan. Kolaborasi ini tidak hanya berfokus pada pemulihan fungsi ekologis hutan tetapi juga diarahkan untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat sekitar kawasan hutan secara berkelanjutan.

Pendekatan yang digunakan mengusung sistem agroforestri yang mengombinasikan tanaman kehutanan dan tanaman produktif bernilai ekonomi. Pola tanam ini diterapkan dengan komposisi 400 batang tanaman pokok dan 100 batang tanaman sela per hektare. Strategi tersebut dinilai mampu menjaga tutupan lahan sekaligus memberikan hasil ekonomi jangka menengah dan panjang.

Jenis tanaman yang dikembangkan meliputi Multi Purpose Tree Species berbasis bibit unggul lokal seperti manggis durian nangka leci alpukat jeruk siam madu kelengkeng dan rambutan. Selain itu ditanam pula tanaman kayu endemik seperti pulai mahoni jelutung dan meranti yang berperan penting dalam menjaga struktur hutan alami.

Untuk memaksimalkan pemanfaatan ruang tumbuh tanaman sela yang dibudidayakan antara lain kopi pala dan kayu manis. Kombinasi tersebut diharapkan mampu menciptakan diversifikasi sumber pendapatan bagi kelompok tani sekaligus meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat sekitar kawasan hutan lindung.

Ketua Gabungan Kelompok Tani Mitra Wana Lestari Syaifuddin menyampaikan apresiasi atas keterlibatan aktif PHM dalam kegiatan rehabilitasi DAS di wilayah mereka. Ia menilai program ini menunjukkan konsistensi perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan dan memberdayakan masyarakat. 

“Kegiatan ini menjadi bukti bahwa hutan lestari dan masyarakat sejahtera dapat berjalan beriringan, melalui pengembangan hutan yang dipadukan dengan kebun buah serta pemanfaatan bibit unggul yang membuka harapan ekonomi yang lebih baik bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.

Agroforestri Dorong Manfaat Ekologis dan Sosial

(Dok. PHE)

General Manager PHM Setyo Sapto Edi menjelaskan bahwa saat ini terdapat delapan SK PPKH atas nama SKK Migas PHM yang berlokasi di Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Menurutnya seluruh kewajiban tersebut dijalankan secara disiplin dan tepat waktu dengan tetap mengedepankan manfaat sosial dan lingkungan.

“PHM berkomitmen untuk memenuhi seluruh kewajiban sebagai pemegang PPKH secara tepat waktu sekaligus memastikan pelaksanaan rehabilitasi DAS memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar, memilih jenis tanaman unggul sesuai kebutuhan lokal, serta dukungan terhadap program penghijauan pemerintah dalam upaya penurunan emisi karbon” ungkap Setyo.

Komitmen menjaga hutan juga disampaikan oleh perwakilan Kelompok Tani Hutan Hepi Eko Rahmanto. Ia menuturkan bahwa berbagai bencana alam menjadi pengingat pentingnya fungsi hutan dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan keberlangsungan hidup masyarakat.

“Atas dasar kesadaran tersebut, kami KTH Sungai Wain, khususnya KTH Harapan Sejahtera, berkomitmen untuk menjaga, melestarikan, dan memulihkan fungsi hutan,” imbuhnya.

Ia menambahkan bahwa sejak 2024 kelompok tani telah menerima dukungan dari PHM berupa pembiayaan sarana penanaman serta pendampingan hingga tahap perawatan. Melalui program rehabilitasi DAS lahan seluas 214 hektare yang sebelumnya merupakan lahan terbuka dan monokultur kini telah tertanami berbagai jenis MPTS dengan pola agroforestri. Program tersebut disambut antusias oleh masyarakat karena memberikan harapan baru bagi pengelolaan hutan yang produktif.

Melalui rehabilitasi DAS Manggar dan Sungai Wain PHM berharap tercipta nilai tambah jangka panjang bagi kelompok tani hutan. Nilai tambah tersebut mencakup pengembangan usaha agroforestri hasil hutan bukan kayu hingga potensi jasa lingkungan seperti pariwisata berbasis alam yang ramah lingkungan.

Program ini juga diharapkan mampu memperkuat fungsi ekologis kawasan hutan lindung sebagai penyangga kehidupan dan pengendali tata air. Dengan pendekatan kolaboratif antara perusahaan pemerintah dan masyarakat lokal rehabilitasi DAS menjadi contoh praktik keberlanjutan yang selaras antara kepentingan lingkungan sosial dan ekonomi.

Sebagai bagian dari Pertamina Hulu Indonesia Zona 8 PHM menjalankan seluruh operasinya berdasarkan prinsip Environmental Social and Governance. Bersama SKK Migas PHM terus mengembangkan program tanggung jawab sosial dan lingkungan yang inovatif untuk mendukung pemberdayaan masyarakat berkelanjutan dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia.