Namun, dia menyebut kesepakatan masih sama atau sesuai dengan kerangka yang sebelumnya dilakukan dalam leaders declaration pada 22 Juli lalu, yang mengurangi tarif dari semula 32% menjadi 19%.
Kesepakatan itu juga diklaim "memberikan keseimbangan bagi akses pasar produk-produk Indonesia dan Amerika. Pada hal yang sama, juga memberikan akses pasar bagi Indonesia ke AS."
"Tidak ada kebijakan Indonesia yang dibatasi oleh perjanjian ini, dan tentunya kebijakan perjanjian ini sifatnya adalah komersial dan strategis dan menguntungkan kepada kepentingan ekonomi kedua negara secara berimbang atau balance," tegas dia.
Kembali Molor
Kepastian rampungnya kesepakatan dagang tersebut telah menghabiskan waktu yang cukup lama dan kerap tidak sesuai dengan target yang ditentukan oleh pemerintah.
Sejak hasil joint statement menjelang akhir Juli lalu, pihak pemerintah Indonesia memastikan kesepakatan tarif akan ditindaklanjuti dan rampung pada Oktober tahun ini.
Namun, dengan adanya hambatan satu dan lain hal, target waktu kesepakatan tersebut kembali gagal dan diundur menjadi akhir Desember tahun ini, sebelumya akhirnya kembali diundur menjadi Januari 2026.
Dalam laporan Financial Times saat itu, AS menganggap RI melanggar kesepakatan untuk menghapus hambatan nontarif pada ekspor industri dan pertanian AS, serta masalah perdagangan digital.
Kedua belah pihak juga berselisih mengenai upaya AS untuk memasukkan klausul yang dianggap Indonesia sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan ekonominya.
Pemerintah Indonesia membantah hal tersebut. Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Haryo Limanseto mengaku perundingan hingga kini masih berproses, termasuk memastikan tidak ada permasalahan spesifik dalam negosiasi.
"Perundingan dagang Indonesia dan Amerika Serikat masih berproses, tidak ada permasalahan spesifik dalam perundingan yang dilakukan," ujar Haryo saat dikonfirmasi, Rabu (10/12/2025) lalu.
Hanya saja, Haryo menggarisbawahi jika "dinamika dalam proses perundingan adalah hal yang wajar", seraya memastikan tetap berharap kesepakatan dapat segera selesai dan menguntungkan kedua belah pihak.
(lav)






























