Logo Bloomberg Technoz

Meski perdagangan dengan Washington membaik, data Rabu menunjukkan ekspor ke China turun 2,4%, terutama disebabkan oleh penurunan pengiriman mesin pembuat chip dan logam non-ferrous. Hubungan dagang dengan Beijing masih diliputi ketidakjelasan setelah sengketa diplomatik mencuat bulan lalu terkait pernyataan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi mengenai skenario kontingensi Taiwan. Sejak itu, kedua negara terlibat ketegangan yang antara lain ditandai dengan peringatan China kepada warganya untuk tidak bepergian ke Jepang.

“Saya tidak memperkirakan dampak negatif dari memburuknya hubungan Jepang-China akan muncul secara signifikan dalam perdagangan ke depan,” kata Suzuki. “Sebaliknya, ekspor ke China kemungkinan akan lebih mengikuti fundamental ekonomi China.”

Investasi di China kembali melemah pada November, sementara penjualan ritel tumbuh pada laju paling lambat sejak kejatuhan akibat pandemi Covid-19, mengindikasikan tekanan deflasi yang berlanjut.

Secara keseluruhan, neraca perdagangan Jepang mencatat surplus sebesar ¥322,3 miliar tanpa penyesuaian musiman. Impor naik 1,3%, sedikit di bawah estimasi konsensus.

Surplus perdagangan Jepang terhadap AS mencapai ¥739,8 miliar, meningkat 11,3% dibandingkan setahun sebelumnya. Neraca ini terus mencatat surplus sejak Presiden AS Donald Trump memulai masa jabatan keduanya pada Januari, yang berarti ketimpangan perdagangan tetap bertahan meski Washington berupaya menutup kesenjangan melalui tarif yang lebih tinggi.

Ekspor mobil dan suku cadang Jepang ke AS meningkat pada November setelah Washington menurunkan tarifnya menjadi 15% dari sebelumnya 27,5% pada pertengahan September. AS juga menetapkan tarif yang sama untuk sejumlah produk lainnya.

Nilai pengiriman mobil ke AS naik 1,5%, sementara jumlah unit yang diekspor melonjak 7,7%. Perbedaan ini menjadi pola yang berkelanjutan dan mengindikasikan produsen otomotif Jepang mengorbankan margin keuntungan dengan menurunkan harga demi mempertahankan pangsa pasar.

Meski demikian, harga rata-rata mobil Jepang yang dikirim ke AS bulan lalu berada di kisaran ¥4,08 juta, relatif sama dengan level pada April saat tarif Trump pertama kali diumumkan.

AS dan Jepang dijadwalkan meninjau sejumlah proyek energi sebagai kandidat investasi awal dalam dana bersama senilai US$550 miliar yang menjadi bagian penting dari kesepakatan dagang kedua negara, menurut sumber yang mengetahui pembahasan tersebut. Pada Oktober, kedua pihak mengumumkan daftar proyek potensial saat Trump berkunjung ke kawasan tersebut.

“Ekspor pada November ternyata cukup kuat,” kata Suzuki. “Permintaan eksternal pada kuartal Oktober hingga Desember dapat menjadi salah satu faktor penopang perekonomian Jepang.”

(bbn)

No more pages