Pihak berwenang enggan menyebutkan apakah korban adalah mahasiswa dan memperingatkan bahwa korban lain mungkin masih akan ditemukan.
Delapan korban luka dirawat di Rumah Sakit Rhode Island. Salah satu korban dalam kondisi kritis, enam dalam kondisi kritis namun stabil, dan satu dalam kondisi stabil, menurut Kelly Brennan, pejabat hubungan masyarakat senior di rumah sakit.
Universitas Brown mengumumkan situasi penembak aktif di kampus sekitar pukul 16.20 waktu New York dan memerintahkan mahasiswa untuk berlindung di tempat.
Wakil Rektor Brown University, Francis J. Doyle III, mengatakan bahwa sebagian besar gedung kampus harus diakses dengan kartu akses setelah jam kerja, tetapi ada banyak lalu lintas pejalan kaki masuk dan keluar gedung karena ujian.
Pejabat mengatakan FBI dan Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak AS membantu polisi Universitas Brown dan polisi Providence.
“Ini sungguh hal yang mengerikan,” kata Presiden Donald Trump kepada wartawan saat kembali ke Gedung Putih dari pertandingan sepak bola Army-Navy di Baltimore. “Yang bisa kita lakukan sekarang hanyalah berdoa untuk korban. Ini sungguh menyedihkan.”
“Kita tinggal seminggu lagi menjelang Natal, dan dua orang tewas hari ini, serta delapan orang lainnya dirawat di rumah sakit,” kata Smiley. “Jadi, tolong doakan keluarga-keluarga tersebut, pahami bahwa ini bukan sesuatu yang pernah kita alami bersama sebagai komunitas, tetapi saya juga tahu komunitas ini dan saya tahu bahwa momen terbaiknya adalah ketika kita bersatu untuk saling mendukung.”
Universitas Brown dipimpin oleh Christina Paxson, seorang ekonom, sejak 2012. Perguruan tinggi ini adalah salah satu pemberi kerja terbesar di negara bagian Rhode Island, dengan hampir 5.500 karyawan.
Sekolah tersebut pada Juli mencapai kesepakatan dengan pemerintahan Trump untuk memulihkan dana penelitian. Brown mengatakan akan membayar US$50 juta selama dekade mendatang untuk mendukung program pengembangan tenaga kerja di negara bagian asalnya, Rhode Island.
(bbn)
