Logo Bloomberg Technoz

Investor Sambut Dingin Lelang Sukuk, Cermin Kehati-hatian

Tim Riset Bloomberg Technoz
10 December 2025 16:52

Ilustrasi Surat Utang (Diolah)
Ilustrasi Surat Utang (Diolah)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Animo pelaku pasar pada lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) memudar seiring meningkatnya ketidakpastian stabilitas dan kondisi domestik pasar Indonesia. Kemarin (9/12/2025), pasar merespons dingin penerbitan SBSN.

Melansir data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risikko (DJPPR), nilai penawaran (incoming bids) di lelang tersebut anjlok 45,3% dari Rp34,36 triliun pada lelang SBSN sebelumnya (25/11/2025), menjadi Rp18,85 triliun pada lelang kemarin. Penurunan yang signifikan ini kemudian membuat pemerintah memangkas nilai penerbitan menjadi Rp8 triliun, lebih rendah dari nilai penyerapan lelang sebelumnya Rp10 triliun. 

Dengan anjloknya angka penawaran, bid-cover-to ratio juga ikut menyusut dari 3,45 kali menjadi 2,36 kali. Angka ini memang tidak lemah-lemah amat, tapi tidak lagi menggambarkan euforia pasar seperti akhir November. Walau begitu, penyerapan ini tetap berada di atas target indikatif Rp7 triliun.


Lantas, apa yang membuat pasar menjadi lebih berhati-hati? 

Dari sisi global, pasar sedang mencermati arah keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve atau The Fed. Ekspektasi pelonggaran moneter AS sejatinya cukup jadi pendorong permintaan SBSN pada akhir November lalu, dan membuat investor berbondong-bondong mengunci yield sebelum potensi penurunan yield terjadi secara lebih luas.