Logo Bloomberg Technoz

Analis Sebut Penurunan Yield Obligasi 2026 Tak Seagresif 2025

Pramesti Regita Cindy
09 December 2025 17:40

Ilustrasi Pasar Obligasi (Diolah)
Ilustrasi Pasar Obligasi (Diolah)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Mandiri Sekuritas memproyeksikan pasar obligasi Indonesia masih berpeluang mencatat penurunan imbal hasil (yield) pada 2026. Namun, ruang penurunannya diperkirakan jauh lebih terbatas dibandingkan tahun 2025.

Head of Fixed Income Analyst Mandiri Sekuritas, Handy Yunianto menjelaskan bahwa tahun depan pasar obligasi akan memasuki periode normalisasi setelah penurunan yield yang sangat signifikan terjadi sepanjang 2025.

"2026 kita juga masih cukup yakin bond yield-nya bisa turun, tapi penurunan bond yield-nya tidak akan seagresif seperti 2025," kata Handy dalam Mandiri Sekuritas Outlook 2026 di Jakarta, Selasa (9/12/2025).


Handy menyebut ada tiga alasan utama yang membuat ruang penurunan yield semakin terbatas. Pertama, level yield saat ini sudah rendah. Ia mencatat, pada akhir 2024, yield obligasi 10 tahun berada di kisaran 7,1%. Sementara di akhir 2025 diperkirakan turun ke level 6,1-6,2%.

"Tapi sekarang kita startnya itu di level 6,1-6,2 Jadi penurunan signifikan tampaknya akan lebih kecil di tahun 2026," jelasnya.