Logo Bloomberg Technoz

Komdigi Jawab Soal Dugaan Pungli Starlink di Kawasan Bencana

Farid Nurhakim
10 December 2025 15:30

Ilustrasi internet satelit Starlink di atap rumah. (Ernest Ankomah/Bloomberg)
Ilustrasi internet satelit Starlink di atap rumah. (Ernest Ankomah/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Republik Indonesia (RI) Nezar Patria merespons ihwal adanya dugaan pungutan liar (pungli) pada layanan internet berbasis satelit milik Elon Musk, Starlink di wilayah terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Pulau Sumatera. Dia memastikan layanan internet tersebut gratis atau tak dipungut biaya sama sekali. 

"Enggak [berbayar], Starlink-nya itu kan gratis ya, berdasarkan yang diumumkan oleh Starlink untuk daerah bencana di Aceh, selama 1 bulan diberikan gratis. Ini layanan Starlink memang sudah jadi kebijakan perusahaan mereka untuk membantu daerah-daerah bencana," kata Nezar ketika ditemui di Sopo Del Tower, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (10/12/2025). 

Dia menjelaskan, tak hanya di Aceh atau Pulau Sumatera saja, tetapi hampir di seluruh tempat di dunia di mana Starlink berada, mereka selalu memberikan bantuan seperti itu dan digratiskan selama satu bulan. Lalu Nezar mengatakan sistem internet satelit buatan SpaceX tersebut diberikan selama 1 bulan bagi warga terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Provinsi Aceh, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), dan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). 


"Hanya satu bulan. Dan kita berterima kasih kepada Starlink untuk kebijakan itu ya, itu bisa membantu memenuhi konektivitas yang saat ini sangat dibutuhkan, terutama jalur telekomunikasi di posko-posko bantuan, juga komunikasi buat warga," ujar dia. 

Nezar mengeklaim beberapa unit Starlink yang diberikan itu sudah dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Dia pun bercerita bahwa semalam dirinya melakukan panggilan video dengan rekan kerjanya di Aceh Tamiang dan Bener Meriah melalui Zoom dan menunjukkan koneksi yang baik, meskipun ada sedikit latensi.