Logo Bloomberg Technoz

Kedua, pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI) pada 2026 diperkirakan tidak akan seagresif tahun 2025. Mandiri Sekuritas memperkirakan BI hanya memiliki ruang penurunan suku bunga satu hingga dua kali lagi pada tahun depan. Hal ini turut menahan potensi penurunan lebih dalam pada yield SBN.

Ketiga, adanya risiko dari sisi suplai surat utang (supply risk). Menurut Handy, faktor kebutuhan pembiayaan pemerintah serta dinamika pasar global akan mempengaruhi besaran penerbitan obligasi, sehingga dapat menekan potensi penurunan yield.

"Nah itu mungkin tiga hal kenapa dari sisi bond market 2026 kita put neutral, kita masih expect bond yield 10 tahunnya masih bisa turun 6% Karena kita masih expect BI rate-nya masih ada potensi untuk turun 1 atau 2 kali lagi," pungkasnya.

Sebagai catatan, di pasar domestik yield SUN tenor 5 tahun naik 2,9 basis poin (bps) menjadi 5,68%, sementara tenor 2 tahun naik 2,2 bps menjadi 5,08%. Tapi, yield 10 tahun malah turun 1,1 bps ke 6,20%. Hal yang sama juga terjadi di pasar global. Obligasi global Indonesia (INDON) relatif flattish, dengan yield 10 tahun bertahan di 4,90%. 

(prc/roy)

No more pages