Tidak perform-nya saham–saham komoditas energi, disinyalir pasar efek tuturan bea keluar yang batu bara rasa-rasanya bakal terbit sesegera mungkin. Mencermati Indonesia adalah eksportir batu bara terbesar dunia, jadi sentimen negatif buat emiten batu bara yang diperdagangkan di pasar saham Indonesia.
Sebut saja, saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun 0,22% ke posisi Rp21.950/saham, hingga saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) yang juga melemah 0,96% ke posisi Rp1.030/saham.
Berikut laju saham batu bara pada perdagangan Selasa (9/12/2025) siang:
- PT Petrosea Tbk (PTRO) melemah 4,17% ke Rp10.325/saham
- PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk (BESS) melemah 3,86% ke Rp1.740/saham
- PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) turun 2,64% ke posisi Rp1.850/saham
- PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) melemah 2,64% ke posisi Rp2.580
- PT Bayan Resources Tbk (BYAN) turun 1,55% ke Rp17.450/saham
- PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII) melemah 1,45% ke posisi Rp675/saham
- PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL) melemah 1,19% ke posisi Rp332/saham
- PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) turun 0,95% ke posisi Rp414/saham
- PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) turun 0,77% ke posisi Rp108.600/saham
- PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) turun 0,71% ke posisi Rp1.410
- PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun 0,44% ke Rp2.290/saham.
- PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) turun 0,31% ke posisi Rp1.595
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberikan kabar terbaru mengenai rencana pengenaan tarif untuk Bea Keluar untuk komoditas batu bara, yang diisukan bakal segera mulai berlaku 2026 mendatang. Purbaya memperkirakan tarif bea keluar akan berkisar antara 1 hingga 5%.
Dalam kesempatan sebelumnya, Purbaya juga turut menjelaskan sejumlah alasan terkait rencana penerapan BK bagi komoditas mineral tersebut.
Tujuan tersebut, kata dia, tak lain berdasarkan Undang-undang Nomor 17/2006 tentang Kepabeanan. Dalam beleid itu, pengenaan bea keluar diharapkan mampu mengoptimalkan penerimaan negara hingga melindungi industri dalam negeri.
“Bea Keluar bertujuan antara lain untuk menjaga ketersediaan supply di dalam negeri dan atau menstabilkan harga komoditas,” jelas Purbaya dalam rapat bersama Komisi XI DPR.
“Penerimaan BK dipengaruhi oleh volume produksi komoditas, terutama harga komoditas,” tutur dia.
Adapun saham–saham unggulan LQ45 juga ambles di teritori negatif turut menyeret IHSG di zona merah antara lain, PT Indah Kiat Pulp and Paper Corp Tbk (INKP) terjatuh 3,42%, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) drop 3,03%, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) ambruk 2,72%, dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) turun 2,7%.
Kemudian pasar saham Bursa Asia melaju bervariasi pada perdagangan siang hari ini. Indeks KOSDAQ Korea melesat 0,32%, NIKKEI 225 menguat 0,22%, Straits Times Singapura menguat 0,08%, TOPIX Jepang hijau 0,03%.
Di sisi lain Hang Seng Hong Kong amblas 1,29%, KOSPI melemah 0,18%, dan PSEi Filipina terdepresiasi 0,13%.
(fad/aji)
































