Logo Bloomberg Technoz

“Ketidakpastian pembelian oleh China menekan harga kedelai. Dengan kecepatan seperti sekarang, mungkin akan sulit untuk memenuhi target pembelian,” tegas Sandeep Singh, Direktur The Farm Trade, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Alhasil, harga kedelai dan minyak kedelai pun turun. Ketika harga minyak kedelai lebih murah, maka keuntungan untuk beralih ke CPO pun menjadi berkurang. Sebab, kedua komoditas ini bisa saling menggantikan dan bersaing di pasar minyak nabati global. 

Analisis Teknikal

Lantas bagaimana proyeksi harga CPO untuk hari ini, Selasa (9/12/2025)? Apakah bakal ambruk lagi atau bisa  bangkit berdiri?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO terjebak di zona bearish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 44. RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bearish.

Namun, indikator Stochastic RSI sudah berada di 86. Di atas 80 yang berarti tergolong jenuh beli (overbought).

Untuk perdagangan hari ini, harga CPO berpeluang naik. Target resisten terdekat adalah MYR 4.098/ton.

Dari sini, harga CPO berpotensi menuju level MYR 4.122-4.130/ton. Syaratnya, harus melewati pivot point di MYR 4.121/ton.

Target paling optimistis atau resisten terjauh adalah MYR 4.225/ton.

Andai harga CPO jeblok lagi, maka target support terdekat adalah MYR 4.075/ton. Penembusan di titik ini berisiko melongsorkan harga ke kisaran MYR 4.068-4060/ton.

Target paling pesimistis atau support terjauh ada di MYR 3.993/ton.

(aji)

No more pages