Logo Bloomberg Technoz

Awali Pekan, Rupiah Ditutup di Zona Merah

Tim Riset Bloomberg Technoz
08 December 2025 16:14

Karyawan merapihkan uang rupiah dan dolas AS di salah satu bank di Jakarta, Senin (1/12/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah dan dolas AS di salah satu bank di Jakarta, Senin (1/12/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah akhirnya ditutup melemah pada awal perdagangan pekan kedua bulan Desember, terombang-ambing tekanan yang melanda.

Mengacu data Bloomberg, rupia tergelincir 0,28% ke Rp16.690/US$ pada penutupan pasar spot, Senin (8/12/2025). Sementara kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) juga ditutup melemah di Rp16.688/US$. 

Rupiah tidak sendiri, namum jadi pemimpin pelemahan di zona merah. Sejumlah mata uang utama Asia yang melemah adalah Jepang 0,08%, rupee India 0,39%, ringgit Malaysia 0,10%, dan peso Filipina 0,02%. Sementara, baht Thailand menguat paling signifikan sebesar 0,60%, disusul won Korea Selatan 0,36%, dan dolar Taiwan 0,17%. 


Pelemahan nilai tukar rupiah hari ini bisa jadi indikator kondisi pasar pekan ini, mulai dari obligasi yang galau, likuiditas domestik yang banjir, hingga pentingnya harmonisasi antara kebijakan fiskal-moneter. 

Di pasar Surat Utang Negara (SUN) terjadi volatilitas. Pada pekan pertama bulan ini (3/12/2025), terjadi aksi beli kuat sehingga menyebabkan yield SUN tenor 5 tahun turun ke 5,66%, lalu pasar berbalik sikap pada akhir pekan.