Program MBG memang kerap mendapat sorotan dari publik, khususnya di tengah banyaknya peristiwa keracunan massal. Hingga September 2025, jumlah korban keracunan mencapai 5.914 orang dengan 70 kasus. Angka ini melonjak dari pekan sebelumnya, yang tercatat 4.711 korban.
Kedua, Prabowo juga memberikan sindiran kepada orang-orang yang mengkritiknya karena kerap membeli alat utama sistem pertahanan (alutsista). Menurut Prabowo, alutsista tersebut justru sangat berguna untuk membantu pemerintah dalam penanganan bencana. Misalnya, pesawat angkut Airbus A400M yang baru tiba di Indonesia pada November 2025 lalu sudah bisa digunakan untuk membantu dalam penanganan bencana di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatara Barat.
"Ada memang bagian dari rakyat kita terutama dari elit kita yang pintar-pintar dan merasa sangat pintar selalu nyinyir, selalu suka dengan menimbulkan ejekan-ejekan terhadap pemerintahnya sendiri, terhadap pemimpin-pemimpinnya sendiri untuk apa Prabowo beli alutsista banyak-banyak?," ujar dia.
Menurut Prabowo, pembelian alutsista tersebut bertujuan untuk mempersiapkan Indonesia dari kemungkinan atau potensi terjadinya bencana, seperti yang terjadi saat ini di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat. Apalagi, Indonesia berada di dalam lingkaran seismik terbesar di dunia, yakni cincin api pasifik atau biasa dikenal dengan pacific ring of fire.
Kepala Negara berdalih, Indonesia harus melengkapi alutsistanya sebelum bencana terjadi. Dia mengatakan tak mungkin bisa membeli perlengkapan ketika musibah atau perang sudah terjadi.
"Pemimpin harus berpikir ke depan pemimpin tugasnya adalah untuk berpikir menghitung, merencanakan, itu tugas pemimpin," ujar dia.
(dov/frg)
