Beberapa hari sebelum Macron dan Xi bertemu, Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan kepada Menlu Prancis, Jean-Noël Barrot bahwa sebagai pemenang Perang Dunia II, China dan Prancis tidak boleh membiarkan Jepang "menimbulkan keributan" terkait Taiwan atau mengulangi kesalahan sejarah.
Macron tidak berbicara tentang Taiwan secara terbuka. Dalam beberapa hari terakhir, pejabat Prancis telah menekankan kembali pentingnya menghormati Kebijakan Satu China.
Sebelumnya, Reuters melaporkan China dan Rusia mencapai "konsensus" terkait berbagai isu, termasuk soal Jepang. Kesepakatan ini dibuat dalam kunjungan Menteri Luar Negeri China Wang Yi ke Moskwa pekan ini.
Wang dan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergei Shoigu "menyelaraskan isu-isu yang melibatkan Jepang secara strategis dan mencapai konsensus tingkat tinggi," kata Kementerian Luar Negeri China melalui pernyataannya yang dirilis pada Rabu.
Beijing dan Moskwa harus "terus berkoordinasi dan bekerja sama, untuk secara tegas meredam provokasi kelompok ekstrem kanan Jepang yang mengganggu perdamaian dan stabilitas regional serta upaya remiliterisasi," ujar Wang kepada Menlu Rusia, Sergei Lavrov.
Wang mengatakan kepada Lavrov dan Shoigu bahwa Beijing akan terus memainkan peran konstruktif dalam menyelesaikan krisis Ukraina dan akan mempertahankan komunikasi strategis dengan Moskwa.
— Dengan atensi asistensi laporan dari Ania Nussbaum dan Colum Murphy - Bloomberg News
(ros)































