Logo Bloomberg Technoz

Harga tembaga melonjak ke rekor $11.540 per ton di London Metal Exchange pada Rabu, terdorong kekhawatiran akan penyempitan pasokan global seiring percepatan pengiriman logam ke AS sebelum tarif diberlakukan.

Harga tembaga lompat double digit.

Rumah dagang Mercuria Energy Group Ltd. memperkuat sentimen tersebut pekan lalu dengan peringatan adanya gangguan pasokan yang “ekstrem.”

Saham-saham pertambangan di Asia Pasifik mengikuti kenaikan harga logam tersebut pada Kamis.

CMOC Group Ltd. di Hong Kong naik 6%, sementara Capstone Copper yang terdaftar di Australia menguat hingga 8,2%, di antara lainnya.

Meski Goldman menaikkan proyeksi harga tembaga pada paruh pertama tahun depan dan mengatakan perdagangan terkait tarif AS akan menopang harga, bank tersebut menilai bahwa tingkat persediaan di luar AS yang disebut “sangat rendah” masih dapat dihindari melalui premi regional yang lebih tinggi dan penyempitan spread LME.

Tahun ini permintaan diperkirakan akan tertinggal sekitar setengah juta ton dibandingkan pasokan, dan kekurangan tembaga baru akan terjadi pada 2029.

“Surplus kecil kami di 2026 sebesar 160.000 ton memang membuat pasar mendekati titik keseimbangan, tetapi itu berarti kami tidak melihat pasar tembaga global akan memasuki fase kekurangan dalam waktu dekat,” tulis para analis.

Harga tembaga sedikit menguat pada Kamis, naik 0.1% menjadi $11.495 per ton di LME pada pukul 11.19 pagi di Singapura, memperpanjang kenaikan tahun ini menjadi 31%.

Aluminium juga melanjutkan reli baru-baru ini, naik 0.3% menuju penutupan tertinggi sejak 2022.

(bbn)

No more pages