Logo Bloomberg Technoz

Ucapan Hashim Soal Energi Fosil RI Dinilai Bingungkan Investor

Azura Yumna Ramadani Purnama
04 December 2025 08:50

Hashim Djojohadikusumo. (Victor J. Blue/Bloomberg)
Hashim Djojohadikusumo. (Victor J. Blue/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Institute for Essential Services Reform (IESR) memandang pernyataan Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Perubahaan Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo bahwa Indonesia tidak akan phase out atau menghentikan penggunaan energi fosil secara bertahap akan membingungkan investor.

Alasannya, Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan G20 2024 sudah menyatakan Indonesia akan terbesar dari energi fosil dalam 15 tahun kedepan.

Manajer Program Transformasi Sistem Energi IESR Deon Arinaldo memandang pemerintah seharusnya mencanangkan langkah konkret rencana pensiunkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara dan mengimplementasikan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang telah disusun.


“Bayangkan ya kalau kita malah membalik pernyataan yang sudah ada, itu apa gitu dampaknya pada trust dan kredibilitas [Indonesia]. Jadi dampaknya enggak hanya ekonomi, tetapi politis,” kata Deon ditemui di kawasan Jakarta Pusat, dikutip Kamis (4/12/2025).

“Memang harus diakui pengembangan energi terbarukan direncanakan jauh lebih besar. Itu sudah perlu diapresiasi. Namun, juga implementasinya seperti apa? Nah, celakanya adalah kan kita masih ada PLTU yang masih konstruksi dan sebagainya. Itu perlakuannya seperti apa?" tegas dia.

Kapasitas tahunan PLTU batu bara di Indonesia./dok. Global Energy Monitor (GEM)