"Kami memiliki komitmen yang kuat terhadap keamanan dan kami memiliki serangkaian langkah-langkah keamanan proaktif dan preventif yang kuat yang dirancang untuk mendeteksi dan mencegah konten berbahaya di platform kami."

Kantor berita pemerintah Rusia, Tass, melaporkan bahwa Roskomnadzor telah "berulang kali mengirimkan pemberitahuan kepada administrasi Roblox sejak 2019 yang menuntut mereka untuk membatasi akses ke materi terlarang."

Larangan ini menyusul langkah serupa yang dilakukan oleh Irak, Oman, Qatar, dan Turki terkait masalah keselamatan anak. Tahun lalu, Roblox mengajukan banding atas larangannya di Turki, di mana para pejabat menyampaikan kekhawatiran serupa terkait "kekerasan seksual dan homoseksualitas" virtual.

Roblox saat itu menyatakan bahwa mereka sedang bekerja sama dengan otoritas Turki untuk memulihkan akses ke platform dan memprioritaskan keselamatan.

Awal tahun ini, Roblox menambahkan label konten ke gim yang melibatkan apa yang disebut isu sensitif, termasuk kesetaraan pernikahan, imigrasi, dan vaksinasi. Tiga kelompok advokasi mengkritik keputusan tersebut, menyebutnya sebagai "langkah mundur bagi ekspresi kreatif dan keadilan sosial."

(bbn)