Logo Bloomberg Technoz

Simpang Siur Insentif Otomotif di 2026

Redaksi
02 December 2025 13:20

Pengunjung mungunjungi pameran otomotif GJAW 2025 di ICE BSD, Tangerang, Jumat (21/11/2925). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pengunjung mungunjungi pameran otomotif GJAW 2025 di ICE BSD, Tangerang, Jumat (21/11/2925). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Penjualan mobil yang masih terseok-seok jelang akhir Desember, membuat sejumlah pabrikan otomotif menuntut adanya insentif di tahun 2026 mendatang. Kementerian Perindustrianpun (Kemenperin) mengamini hal tersebut.

Kemenperin bilang insentif diperlukan untuk memperkuat ekosistem industri dari hulu-hilir seperti mempertahankan utilisasi produksi, melindungi investasi dan pekerja industri dari pemutusan hubungan kerja (PHK), serta meningkatkan daya saing produk otomotif dalam negeri. 

“Sedang kita susun. Dan insentif otomotif itu menurut saya sebuah keharusan.” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Rabu (26/11/2025).


Agus bilang, sektor otomotif terlalu penting untuk diabaikan, oleh karenanya insentif untuk kendaraan roda empat menjadi sangat pentng, apalagi otomotif menjadi salah satu tulang punggung sektor manufaktur.

“Backward dan forward linkage yang paling besar itu ada di sektor otomotif. Jadi memang pemerintah itu memang sudah seharusnya juga untuk menyiapkan insentif untuk sektor otomotif untuk tahun 2026.”