Kemenkeu Waspada Inflasi Akhir Tahun di Tengah Musim Hujan
Redaksi
02 December 2025 10:27

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Keuangan mengantisipasi terjadinya gejolak harga seiring musim hujan yang berdampak pada produksi pangan.
Hal ini disampaikan merespons data inflasi November 2025 yang tercatat melambat ke level 2,72% secara tahunan (year-on-year/yoy), lebih rendah dari Oktober 2025, yakni 2,86% (yoy). Meski demikian, laju inflasi berada di atas target pemerintah yang sebesar 2,5%.
"(Perlambatan laju inflasi) sejalan dengan meredanya tekanan volatile food (harga pangan bergejolak) yang turun ke 5,48% (yoy) dari 6,59% (yoy). Perbaikan ini didukung oleh berbagai langkah stabilisasi harga pangan yang terus konsisten dilakukan sehingga beberapa harga komoditas mulai menurun, seperti beras, cabai merah, dan daging ayam," ujar Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, dalam keterangan tertulis, Selasa (2/12/2025).
Sementara itu, lanjut Febrio, inflasi inti berada di level 2,36% (yoy), mencerminkan daya beli masyarakat yang terjaga. Inflasi Administered Price (harga diatur pemerintah) sedikit meningkat menjadi 1,58% (yoy) dari 1,45% (yoy), dipengaruhi oleh kenaikan tarif angkutan udara seiring bertambahnya permintaan.
Ke depan, Febrio menyatakan pemerintah juga akan terus memastikan ketersediaan pasokan bahan pangan masyarakat menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional Natal dan Tahun Baru, termasuk dalam penyediaan untuk mencukupi kebutuhan program prioritas pemerintah di tengah tantangan gangguan cuaca.

































