Logo Bloomberg Technoz

Nilai impor migas susut 12,67% secara year-to-date ke level US$26,55 miliar, dengan impor minyak mentah sebesar US$7,57 miliar dan hasil minyak mencapai US$18,98 miliar.

Di sisi lain, nilai ekspor migas mengalami koreksi 16,11% ke level US$10,93 miliar sepanjang Januari-Oktober 2025.

Pelemahan ekspor migas itu disebabkan karena koreksi ekspor minyak mentah sebesar 30,31% menjadi US$1,2 miliar dan ekspor hasil minyak turun 7,12% ke level US$3,5 miliar.

Sementara itu, ekspor gas alam ikut mengalami pelemahan sebesar 17,29% menjadi US$6,11 miliar.

Permintaan Domestik

Dinamika impor migas itu belakangan ikut didorong oleh menguatnya permintaan bahan bakar minyak (BBM) di pasar domestik, yang belakangan menyebabkan stok bensin di jaringan SPBU swasta habis.

Sekadar catatan, tahun ini pemerintah mempersingkat durasi izin impor BBM oleh BU swasta menjadi 6 bulan dari biasanya 1 tahunan. Dalam durasi yang singkat tersebut, SPBU swasta diberi kuota impor periode 2025 sebanyak 10% lebih banyak dari realisasi tahun lalu.

Suasana sepi SPBU saat stok BBM kosong di SPBU Shell Arteri Pondok Indah, Jakarta, Kamis (18/9/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Dalam perkembangannya, saat realisasi impor telah terpenuhi lebih cepat akibat tingginya permintaan BBM di SPBU swasta, Kementerian ESDM menolak untuk memberikan tambahan rekomendasi kuota impor, sehingga menyebabkan gangguan pasok di hampir seluruh jaringan SPBU swasta.

Belakangan, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengambil kebijakan agar pemenuhan kebutuhan BBM untuk SPBU swasta dilakukan oleh Pertamina melalui impor dalam format base fuel, atau BBM dasaran tanpa ada campuran bahan aditif.

Adapun, jaringan operator SPBU swasta seperti BP-AKR dan Vivo Energy telah menjual kembali BBM kepada pelanggan.

Penjualan itu dilakukan selepas dua operator jaringan SPBU swasta itu sepakat untuk membeli BBM dasaran dari Pertamina Patra Niaga.

Sementara itu, pengadaan BBM dasaran untuk Shell Indonesia masih dalam tahap negosiasi.

President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia Ingrid Siburian menerangkan negosiasi dengan Pertamina Patra Niaga telah memasuki tahap akhir.

“Shell Indonesia ingin menginformasikan bahwa saat ini pembahasan B2B terkait dengan pasokan impor base fuel dari Pertamina Patra Niaga memasuki tahap akhir,” kata Ingrid ketika dimintai konfirmasi Bloomberg Technoz, Rabu (26/11/2025).

(naw)

No more pages