“Kekhawatiran terbesar adalah arus masuk yang sangat kecil ke dalam exchange traded fund Bitcoin dan tidak adanya pembeli saat harga turun. Kami memperkirakan hambatan struktural akan berlanjut bulan ini. Kami memantau level US$80.000 sebagai support kunci berikutnya untuk Bitcoin.”
Para investor pada Senin tengah mencermati komentar dari Chief Executive Officer Strategy Inc., Phong Le, yang mengatakan dalam sebuah podcast pada Jumat bahwa perusahaan pembeli Bitcoin tersebut dapat menjual token itu jika mNAV — rasio nilai perusahaan terhadap kepemilikan Bitcoin — berubah negatif.
“Kami bisa menjual Bitcoin dan kami akan menjual Bitcoin jika kami perlu mendanai pembayaran dividen ketika berada di bawah 1x mNAV,” katanya, seraya menambahkan bahwa itu akan menjadi langkah terakhir. Strategy, yang memiliki cadangan Bitcoin senilai US$56 miliar, telah melihat mNAV-nya anjlok menjadi 1,19, menurut situs perusahaannya.
Sementara itu, S&P Global Ratings pekan lalu menurunkan penilaian stabilitas USDT, stablecoin terbesar di dunia, ke peringkat terendah dan memperingatkan bahwa penurunan nilai Bitcoin dapat membuat token tersebut kekurangan jaminan.
Ketidakpastian lebih lanjut muncul dari People’s Bank of China, yang pada Sabtu mengeluarkan peringatan tentang risiko mata uang virtual termasuk stablecoin, serta menambahkan bahwa lembaga pemerintah harus memperdalam koordinasi untuk menindak aktivitas ilegal.
Jeff Ko, kepala analis CoinEx, mengatakan bahwa “serangkaian perkembangan bearish selama akhir pekan,” termasuk penurunan peringkat USDT dan peringatan dari PBOC, telah memperbarui tekanan pada cryptocurrency.
Pekan ini diperkirakan akan memberikan gambaran penting tentang momentum ekonomi AS saat para pembuat kebijakan mempertimbangkan arah suku bunga menuju 2026. Data diperkirakan akan membentuk ekspektasi mengenai apakah Federal Reserve (The Fed) akan melanjutkan siklus pemangkasan suku bunganya.
Presiden AS Donald Trump pada Minggu mengatakan bahwa ia telah memutuskan pilihannya untuk ketua Fed berikutnya, setelah sebelumnya menegaskan bahwa ia mengharapkan kandidat pilihannya untuk melakukan pemotongan suku bunga.
Indeks saham Asia bergerak fluktuatif pada awal perdagangan setelah membukukan kenaikan mingguan terbaik dalam sekitar dua bulan, sementara indeks berjangka S&P 500 bergerak slightly lower. Saham Jepang melemah dan yen menguat setelah Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda memberikan sinyal paling jelas sejauh ini tentang kemungkinan kenaikan suku bunga bulan ini.
(bbn)































