Hal ini masih membuat pasar dunia berada di jalur untuk kelebihan pasokan yang signifikan pada awal 2026, yang kemungkinan akan memberikan tekanan lebih lanjut pada harga.
Harga minyak berjangka telah turun 15% tahun ini hingga diperdagangkan mendekati US$63/barel di London, karena lonjakan pasokan dari Amerika khususnya melebihi pertumbuhan permintaan.
Badan Energi Internasional (IEA) di Paris memprediksi rekor kelebihan pasokan pada 2026, sementara Goldman Sachs Group Inc. dan JPMorgan Chase & Co. memperkirakan harga minyak berjangka akan turun.
Pembekuan produksi selama tiga bulan juga memberi OPEC+ waktu sementara mereka menilai peningkatan risiko geopolitik terhadap pasokan dari para anggotanya, serta upaya baru untuk mengakhiri perang di Ukraina.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meningkatkan ketegangan dengan Venezuela pada Sabtu (29/11/2025) dengan memperingatkan bahwa maskapai penerbangan harus mempertimbangkan penutupan wilayah udara di atas dan di sekitar negara itu, karena pemerintahannya terus menindak perdagangan narkoba.
AS telah menjatuhkan sanksi kepada produsen minyak Rusia dalam upaya untuk mengakhiri perang Presiden Vladimir Putin melawan Ukraina.
Sebagai tanda lebih lanjut dari gejolak yang ditimbulkan oleh konflik tersebut, dinas keamanan Ukraina mengklaim telah melakukan serangan terhadap dua kapal tanker laut yang dikenai sanksi karena mengangkut minyak Rusia, yang terkena ledakan di lepas pantai Laut Hitam Turki.
Delapan negara kunci OPEC+ mengejutkan para pedagang minyak pada April ketika mereka mulai mempercepat pemulihan produksi yang terhenti sejak 2023.
Beberapa pejabat menggambarkan langkah tersebut sebagai upaya Riyadh untuk merebut kembali pangsa pasar yang diserahkan kepada para pesaing, dan menghukum sesama anggota OPEC+ yang telah melanggar kuota mereka.
OPEC+ telah menghidupkan kembali sekitar 70% dari dua lapisan produksi yang dihentikan pada 2023 — setidaknya di atas kertas — menyisakan sekitar 1,1 juta barel per hari yang masih akan kembali.
Namun, peningkatan aktual lebih kecil daripada volume yang diiklankan karena beberapa negara mengompensasi kelebihan produksi sebelumnya, sementara yang lain kesulitan untuk meningkatkannya.
Dengan kebijakan pasokan yang telah ditetapkan untuk beberapa bulan mendatang, fokus utama yang tersisa untuk pembicaraan pada Minggu kemungkinan besar adalah tinjauan jangka panjang organisasi terhadap kapasitas produksi para anggota, menurut beberapa delegasi.
OPEC+ mengumumkan penilaian baru pada Mei, karena beberapa negara berupaya mendapatkan pengakuan kapasitas baru sementara yang lain kesulitan untuk memompa sebanyak yang diizinkan.
Mengklarifikasi kapasitas penuh mereka akan membantu menyelaraskan kuota lebih dekat dengan kenyataan — dan membuat pengurangan di masa mendatang lebih kredibel.
Pertemuan daring pada Minggu akan dibagi menjadi empat bagian, dimulai dengan pertemuan dua tahunan dari 12 anggota inti OPEC pada pukul 13.00 waktu London, yang kemungkinan akan berfokus pada masalah administrasi internal.
Ini juga akan mencakup pertemuan seluruh aliansi OPEC+ yang beranggotakan 22 negara, komite pemantauan pasar kelompok tersebut, dan juga konferensi video untuk delapan negara yang terlibat dalam penyesuaian produksi bulanan.
(bbn)


































