Ketiga, tingginya utang dan suku bunga di negara maju karena defisit fiskal yang cukup besar berdampak pada beban bunga dan beban fiskal negara-negara berkembang.
Keempat, tingginya kerentanan dan risiko sistem keuangan dunia karena transaksi produk derivatif yang berlipat terutama hedge fund dengan mesin trading berdampak pada pelarian modal dan tekanan nilai tukar di negara berkembang.
Kelima, maraknya uang kripto dan stablecoin pihak swasta. Belum ada pengaturan dan pengawasan yang jelas. Disinilah perlunya Central Bank Digital Currency.
“Kelima gejala global ini berdampak kepada berbagai negara tidak terkecuali Indonesia. Kita perlu respons kebijakan yang tepat,” terang Perry.
(roy)
No more pages

































